View Full Version
Rabu, 01 Apr 2020

Masyarakat Harus Sabar untuk Tinggal di Rumah Selama Pencegahan Wabah Virus Corona

ACEH (voa-islam.com) - Ketua Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Aceh Dr. Muhammad Yusran Hadi, Lc., MA. menyayangkan orang-orang masih menganggap remeh penyebaran virus corona atau covid-19.

"Orang-orang yang membandel dan 'keras kepala' ini meremehkan virus corona dan himbauan pemerintah, para ahli medis dan ulama dengan hanya menyandarkan kepada takdir atau tawakkal, tanpa ada ikhtiar untuk menghindari kerumunan atau perkumpulan yang dapat menyebarkan virus dengan cepat kepada semua orang," katanya dalam keterangan tertulisnya yang dikirim kepada Voa Islam, Ahad (29/03) kemarin.

""Tindakan mereka ini bertentangan dengan syariat Islam yang mewajibkan ikhtiar dan patuh pemimpin dan ulama, di samping doa dan tawakkal, dan  melarang perbuatan yang membahayakan diri sendiri dan orang lain," ," lanjutnya.

Kata Yusran, yang merupakan Doktor Ushul Fiqh itu, mereka merasa sehat dan aman dari virus, padahal membawa virus tanpa sadar. Menurutnya mereka bagian dari orang-orang yang ditularkan dan menularkan kepada keluarganya dan orang lain.

"Ini sangat berbahaya karena bisa membunuh banyak orang tanpa sadar. Itu sebabnya para ulama besar sedunia termasuk MUI telah menfatwakan kebolehan meninggalkan shalat Jum'at dan berjama'ah di masjid selama wabah penyakit berjangkit. Bahkan mengharamkannya bagi orang yang terinfeksi corona, termasuk orang yang diduga terinfeksi (ODP dan PDP)," ujarnya.

Akibat sikap membandel dan 'keras kepala' itu lanjut Yusran, menyebabkan penyebaran virus sangat cepat dan kasus infeksi dan kematian di Indonesia terus meningkat tajam setiap harinya.

"Kemarin (Sabtu 28 Maret 2020) ada 1.155 kasus dengan kematian 102 orang sebagaimana diberitakan beberapa media di Indonesia. Ini kematian tertinggi di Asia Tenggara. Padahal sebelumnya, Jum'at 27 Maret 2020 ada 1.026 kasus dan kematian 86 orang. Jumlah pada hari jum'at ini naik 500 kali dari jumlah 2 orang yang resmi diumumkan pertama kali oleh pemerintah pada Senin 2 Maret lalu selama kurun waktu tiga minggu sebagaimana diberitakan oleh media di Indonesia," jelasnya.

Yusran meminta masyarakat untuk menetap atau tinggal di rumah selama wabah penyakit dan bersabarlah menetap di rumah selama wabah ini, demi mencegah penyebaran virus dan menyelamatkan jiwa kita dan umat manusia.

"Bila kita melakukan ikhtiar dengan bersabar menetap di rumah dan berdoa serta bertawakkal, maka Allah Swt akan memberikan pahala kesabaran dan pahala syahid bagi kita yang masih hidup maupun yang meninggal saat ini," tuturnya. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version