JAKARTA (voa-islam.com)—Menteri BUMN Erick Thohir mencopot Refly Harun sebagai Komisaris Utama Pelindo I. Banyak pihak yang berasumsi pencopotan ini disebabkan karena selama ini Refly kerap melontarkan kritik terhadap kinerja pemerintah.
Sekretaris Jenderal Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Edy Mulyadi pun beramsusi seperti itu.
Menurut Edy, pencopotan Refly menjadi bukti pemerintah Joko Widodo anti-kritik.
“Pencopotan Refly Harun sebagai Komut Pelindo I sekali lagi membuktikan penguasa memang anti kritik. Kekuasaan digunakan secara arogan untuk membungkam mereka yang dianggap berseberangan,” ujar Edy pada keterangan tertulis yang diterima Voa Islam, Rabu (22/4/2020).
Justru pada saat yang sama, lanjut Edy, penguasa justru membiarkan berbagai penyimpangan dan KKN secara telanjang yang ditunjukan Istana.
Edy meminta agar pemerintah mau belajar dari sejarah Firaun yang dikenal sebagai penguasa otoriter.
“Firaun otoriter, bahkan mengangkat diri sebagai tuhan. Dia menghabisi semua yang menentangnya. Tapi Firaun yang hebat dan amat kuat pun Allah hancurkan. Tidakkah kalian mau belajar dari sejarah?” ungkap Edy.* [Syaf/voa-islam.com]