View Full Version
Selasa, 05 May 2020

Seminar Online STIAMI-CPPS: Mendesain Ulang Hidup Kita di Masa Corona, Bersama Babeh Haikal Hassan

JAKARTA (voa-islam.com)--Ada yang tahu burung Blekek itu seperti apa? Begitu kata Ustaz Haikal Hassan, penceramah kondang yang juga seorang trainer pengembangan diri dalam Seminar Online Redesign Your Life into New Normal Era yang diadakan oleh Pascasarjana Institut STIAMI dan Center for Public Policy Studies (CPPS) dengan moderator Dr. Taufan Maulamin, Direktur Pascasarjana STIAMI pada Senin (4/5). Seminar daring diikuti 200 peserta melalui aplikasi konferensi video dan ditayangkan langsung di tiga kanal Youtube.

Beberapa peserta seminar daring menjawab, baru mendengar tentang burung Plekek dan bertanya ulang ke Babeh Haikal, sapaan akrab ustaz kocak ini, tentang bentuk burung Plekek itu? Menurut Babeh Haikal, pikiran kita bisa didesain, ini salah satu contohnya. Semua bertanya kembali tentang burung Plekek, “Karena sebenarnya tidak ada, bukan tidak ada, tapi tidak pernah disimpan di memori kita. Kalau saya bilang burung Plekek itu tingginya satu meter, makannya buah-buahan, sayapnya jika dibentangkan lebarnya dua meter, Anda akan percaya saja”, kata Babeh Haikal.

Juga dengan kuntilanak, kita bisa menggambarkan kuntilanak berbaju daster putih, berambut panjang lurus, dan tentunya menyeramkan. Benarkah demikian? Persepsi kuntilanak seperti itu sejatinya dibentuk oleh budaya popular melalui film-film layar lebar dan televisi.

Begitulah cara mendesain ulang hidup. Menurut Babeh Haikal, kita tidak akan kemanai-mana, kalau tidak tahu mau ke mana, targetnya apa? Anda bisa mulai menanamkan desain ulang hidup Anda pada otang, “Just put in your brain. Hidup itu bisa didesain ulang, para ahli yang berbicara itu," kata Babeh Haikal.

Dari sanalah, Babeh Haikal membuat rumus untuk mendesain ulang hidup, yaitu (M+S+A) xR = D. Ini adalah, motivasi, sincerity, activity, repetition, dan destiny. Sekuat apa motivasi Anda ditambah dengan sincerity atau ketulusan, ditambah aksi, lalu direpetisi untuk mencapai destiny. “It is a repetion of affirmation that neeeds to believe, pengulangan afirmasi yang diulang terus yang bisa membawa Anda untuk menuju keyakinan," kata Babeh Haikal menjelaskan.

Hal ini, menurutnya juga dikatakan oleh tokoh-tokoh dunia seperti petinju Muhammad Ali, actor laga Bruce Lee, mantan Presiden RI Soekarno dan kalau di tingkat lokal ada pengusaha Chairul Tanjung.

Hal ini sebenarnya ada dalilnya dalam ajaran Islam, “aku ini sebagaimana prasangka hambaku”. Allah Swt mengatakan demikian, sebagaimana dipikirkan oleh hambanya. Jadi, hidup kita pun demikian. Kalau kita meyakini bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik untuk kita, maka hidup akan lebih baik untuk kita, apapun kondisinya.

Dari sana, maka anggapan bahwa kita harus bekerja keras, sukses, baru bisa berbahagia, ini salah. “Terbalik, yang benar itu, Anda bahagia, baru akan mendapatkan kesuksesan. Bahagia itu bukan kaeadaan, bahagia itu keputusan, buatlah dirimu, bagaimana bisa mengubah hidupnya kalau tidak bisa mengubah bahagianya. Oleh karena itu, sikapi pandemi Corona dengan bahagia," kata Babeh Haikal menyarankan.

Dengan adanya, Corona kita menjadi memiliki ajang untuk mengintrospeksi diri. Kita bisa memperbaiki metode kita dalam berusaha dan bekerja. Babeh Haikal menyontohkan, dengan adanya wabah Covid-19, ia bisa meninjau ulang materi-materi pelatihan yang selama ini ia berikan.

Babeh Haikal juga menyontohkan efek positif dari wabah ini, juga yang terjadi di bulan Ramadhan. Jika sebelumnya tempat-tempat maksiat seperti rumah judi, rumah pelacuran tidak bisa ditutup, mungkin karena satu dan lain hal, di masa corona ini. Bisa ditutup semua.

Jadi, disimpulkannya, hati yang gembira akan menumbuhkan sikap bersyukur, setelah itu ada sikap ikhlas.

“Mendesain ulang hidup kita di era Corona ini, mulailah dengan perbaiki hatimu, maafkan semua orang. terutama di Ramadhan ini, maafkan semua orang, tuliskan dengan menyebut demi Allah Swt”, kata Babeh Haikal. Iapun mengajak peserta seminar online menuliskan itu di kolom chat pada aplikasi konferensi video yang dipakai.

“Riset saya ini sudah 17 tahun dilakukan dan saya sudah menemukan polanya, saya pengamal dan saya menikmati hidup dengan indah. Perbaiki hatimu, maafkan semua orang, doakan semua orang, maka keajaiban akan mendatangimu," kata Babeh Haikal menegaskan.

Siaran langsung kajian ini juga bisa disaksikan di https://youtu.be/jEFcDeWK2as

Tentang STIAMI 
Institut STIAMI didirikan oleh Dosen Senior FISIP UI dengan nama Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Mandala Indonesia (STIAMI) pada 27 JANUARI 1983. Dengan Program Studi Awal S-1 Administrasi Fiskal dan S-1 Administrasi Niaga. Tahun 2015, STIAMI resmi berubah menjadi Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI (INSTITUT STIAMI) dan hingga kini memiliki tiga program studi (prodi) D-3, dua prodi S-1 dari dua fakultas, dan dua prodi pascasarjana (S-2). Institut STIAMI saat ini memiliki 10 kampus di Jakarta dan Bekasi.

Pascasarjana Institut STIAMI
Jl. Pangkalan Asem Raya No. 55 Cempaka Putih Jakarta Pusat 10530
https://s2.stiami.ac.id


latestnews

View Full Version