YOGYAKARTA (voa-islam.com) - “Meneguhkan Gerakan Keagamaan Hadapi Pandemi dan Masalah Negeri” adalah tema yang diusung oleh Muhammadiyah untuk memperingati miladnya, yang pada tahun 2020 ini merupakan milad yang ke-108 dalam hitungan tahun Masehi.
Sebagaimana diketahui, Muhammadiyah didirikan di Yogyakarta pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H yang bertepatan dengan tanggal 18 November 1912 H.
Menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, tema diangkat untuk mempertegas gerak, sikap, dan kebijakan Muhammadiyah dalam menghadapi keragaman paham, pandangan dan orientasi keagamaan yang tumbuh dan berkembang.
Tetapi, pada saat yang sama Muhammadiyah juga senantiasa memberi solusi terhadap masalah negeri, termasuk di era pandemi ini.
Dengan kata lain, di masa pandemi yang sarat beban ini, Muhammadiyah berazam akan terus memancarkan semangat untuk terus berbuat.
Pada kenyataanya, semenjak massa awal wabah covid-19 menyapa negeri ini, Muhammadiyah telah berbuat yang terbaik dan maksimal. Baik dalam aspek ibadah dan keagamaan maupun masalah sosial dan kesehatan bahkan yang menyangkut aspek ekonomi.
“Muhammadiyah akan selalu hadir untuk memberi solusi bagi negeri,” tegas Haedar pada Kamis (8/10) seperti dikutip dari muhammadiyah.or.id.
Linear dengan itu, Muhammadiyah juga sadar bahwa masalah-masalah negeri, masalah-masalah kebangsaan baik politik, ekonomi, maupun budaya dan keagamaan yang dihadapi bangsa ini juga sangat kompleks, sehingga tidak mungkin bisa diselesaikan oleh satu pihak.
Untuk itu, lewat tema milad ini Muhammadiyah mengingatkan sekaligus mengajak seluruh kekuatan bangsa termasuk pemerintah, lembaga-lembaga politik dan kenegaraan, untuk menyelesaikan masalah-masalah bangsa yang kompleks ini dengan seluruh kekuatan yang kita miliki dengan kebersamaan dengan persatuan dan semangat mencari solusi.
“Muhammadiyah diusia 108 tahun ini tentu akan semakin ditantang berbagai masalah-masalah yang besar, tetapi kami yakin dengan pandangan keagamaannya yang kokoh, dengan sistemnya yang kuat, dengan sumber daya manusianya yang mumpuni dan kerjasama dengan seluruh pihak in sya’allah Muhammadiyah akan mampu dan memberi kontribusi bagaimana menghadapi pandemi dan menyelesaikan masalah negeri dengan spirit dakwah dan tajdid,” jelas Haedar.
Sehingga, lanjut Haedar, gerakan Islam Muhammadiyah akan selalu hadir menjadi gerakan yang bertumpu di atas semangat menjadi syuhada’a alannas, menjadi saksi sejarah yang membawa kemajuan bagi umat, bangsa dan kemanusiaan semesta yang rahmatan lil-‘alamin.
“Mari kita semarakkan dan kita syiarkan Milad Muhammadiyah ke-108 dengan segala ikhtiar yang bisa kita lakukan bersama-sama. Diera pandemi kita tidak boleh kehilangan semangat dan kehilangan peluang untuk terus beraktifitas menggerakan Persyarikatan Muhammadiyah sehingga gerakan ini selalu memberi solusi untuk negeri memberi kontribusi menyelesaikan masalah negeri dan akhirnya membawa umat dan bangsa semakin berkemajuan,” tutup Haedar. [syahid/voa-islam.com]