View Full Version
Ahad, 01 Nov 2020

MIUMI Aceh: Hina Islam dan Rosulullah SAW, Macron Radikal dan Teoris Sebenarnya

ACEH (voa-islam.com) - Ketua Majelis Intelektual & Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Provinsi Aceh Dr. Muhammad Yusran Hadi, Lc., MA mengecam penghinaan terhadap Islam dan Rosulullah SAW yang dilakukan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron.

"Mengecam penghinaan Macron dan orang-orang sejenisnya terhadap Nabi Saw dan Islam. Ini perbuatan jahat dan tidak bermoral," katanya kepada Voa Islam Jumat (29/10) kemarin.

"Inilah (menghina Islam dan Rosulullah SAW-red.) radikal dan teroris yang sebenarnya," lanjutnya.

Menurut Yusran perilaku Macron dan orang-orang sejenisnya ini menunjukkan karakter asli mereka yang islamphobia (membenci Islam).

"Ini sangat berbahaya, karena bisa membahayakan kerukunan kehidupan antar umat beragama dan menciptakan konflik umat manusia. Terlebih lagi memprovokasi orang-orang Barat khususnya Perancis untuk bersikap islamphobia," ujarnya.

"Penghinaan presiden Perancis Emmanuel Macron dan orang-orang sejenisnya terhadap Nabi saw dan Islam merupakan kejahatan penistaan agama yang tidak bisa ditolerir oleh siapapun manusia yang masih punya hati nurani, terlebih lagi umat Islam. Apapun alasannya, penghinaan mereka ini tidak bisa dibenarkan, baik secara logika maupun hukum," tambahnya.

Penghinaan Macron dan orang-orang sejenisnya ini lanjut Yusran yang juga Ketua Jaringan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI) Provinsi Aceh telah menyakiti perasaan dan menimbulkan kemarahan umat Islam sedunia. Macron menurutnya harus meminta maaf kepada umat Islam dan menarik ucapannya.

Yusran mengatakan bahwa setiap muslim pasti marah dan benci terhadap penghina Nabi Muhammad Saw., imannya kepada Rasul saw pasti mengetuk dan memanggil dirinya untuk membela Rasul saw dengan segala cara sesuai kemampuannya karena kecintaannya kepada Rasul Saw.

"Ini bukti dan konsekuensi iman seseorang. Inilah seorang muslim yang benar dan beriman," ungkapnya.

"Jika seseorang mengaku dirinya muslim, namun dia tidak marah dan tidak pula membenci penghina Rasul Saw, maka patut diragukan dan dipertanyakan keislamannya. Apalagi sampai membelanya. Ini jelas perilaku orang munafik," pungkasnya. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version