View Full Version
Jum'at, 04 Dec 2020

Sekolah Pemikiran Islam Bandung Angkatan 6: Rihlah Daring Hingga ke Alhambra

BANDUNG (voa-islam.com) — Sebagai akhir dari perkuliahan semester 2 Sekolah Pemikiran Islam (SPI) Bandung, pengurus SPI Bandung mengadakan rihlah secara daring selama 4 hari dalam dua kali weekend, mulai dari hari Sabtu (21/11) hingga Minggu (29/11) menggunakan aplikasi Zoom Meeting

Egi Rahman Shiddiq selaku Kepala Sekolah SPI Bandung Angkatan 6 menjelaskan bahwa rihlah tidak dapat dilakukan secara luring seperti tahun-tahun sebelumnya karena kondisi pandemi. 

“Meskipun begitu, kami tetap mencoba menghadirkan suasana yang menyenangkan dengan menyisipkan berbagai agenda ringan sebagai sarana agar keakraban antarpeserta maupun antara peserta dan pengurus SPI tetap ada,” terang Egi. 

Selain kuis-kuis ringan dan pembacaan kesan pesan dari peserta, rihlah daring tersebut membawa peserta jalan-jalan secara virtual ke Alhambra.

“Jalan-jalan virtual ini bertujuan untuk mempertahankan konsep rihlah yang diadakan saat pandemi seperti ini.  Karena kalau hanya presentasi dan kuis saja kurang terasa rihlahnya,” jelas Raka Rendragraha Abiasa sebagai salah satu pengurus SPI yang juga merupakan konseptor dari agenda tersebut.  

Jalan-jalan virtual ini dilakukan dengan menggunakan Google Maps yang ditayangkan secara langsung oleh Raka sebagai pemandu tur.  Sambil berjalan-jalan raka juga menceritakan sejarah dari Alhambra.

“Alhambra dipilih sebagai tujuan lokasi jalan-jalan virtual untuk mengingatkan kami semua akan masa kejayaan Islam di Eropa zaman dahulu,” ungkap Raka ketika ditanyai alasan pemilihan destinasi rihlah virtual tersebut. 

“Di sana banyak sekali peninggalan-peninggalan Islam yang membuktikan bahwa peradaban Islam memberikan kebaikan dan keindahan, membuktikan bahwa ketika Islam berjaya lingkungan yang dikuasai tidak dirusak namun dibangun menjadi lebih indah,” paparnya.

Salah satu peserta SPI Bandung angkatan 6, Elis Nuraeni menyampaikan pendapatnya terkait rihlah daring yang ia ikuti.

“Meskipun diadakan secara online, alhamdulillaah acaranya tetap seru dan kondusif, juga sangat berkesan.  Bisa mengobati rasa kangen dengan teman-teman SPI lainnya,” tutur Elis.

Selain Elis, Miftahul Firdaus yang merupakan peserta lainnya juga turut berkomentar.

“Sayang sekali bagian perjalanan virtualnya kurang panjang, mungkin sebaiknya diperbanyak dan diperpanjang,” tuturnya.

Sebagai tambahan, Miftahul yang juga dinobatkan sebagai peserta terkece dari hasil poling peserta juga menuturkan.

“Harapannya SPI dapat menjadi wadah dan pendorong untuk menghasilkan penelitian yang bermanfaat bagi pembangunan peradaban Islam,” pungkasnya. [iffa/syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version