Ekspansi dakwah harus menjadi arus gerakan melalui dakwah fardiyah, bina aqidah, pengembangan jaringan Majelis Qur’an atau Rumah Quran secara nasional.
JAKARTA (voa-islam.com)--Dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas kader dai dalam meneguhkan pengkhidmatannya bagi umat, bangsa dan negara, Hidayatullah akan meluncurkan Gerakan Talaqqi Nasional.
“Insya Allah kita akan luncurkan program Gerakan Talaqqi Nasional dalam rangka meningkatkan kemampuan ulumuddin setiap kader, khususnya perbaikan bacaan al-Qur’an melalui metode talaqqi,” kata Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Hidayatullah KH Dr Nashirul Haq dalam sambutan tertulis membuka Musyawarah Wilayah Hidayatullah Banten, Ahad (13/12/2020) seperti dilansir Hidayatullah.or.id.
Selain bekal kemampuan tersebut, juga penguatan dan peningkatan kualitas kader secara ruhiyah (spiritualitas), tsaqafiyah (intelektualitas) dan profesionalitas.
“Peningkatan kualitas ruhiyah dan tsaqafiyah melalui transformasi jatidiri Hidayatullah, baik secara formal melalui jenjang pendidikan maupun jalur non-formal melalui daurah marhalah dan halaqah,” imbuhnya.
Kemudian agenda berikutnya, penguatan sistem melalui kebijakan sentralisasi, standarisasi dan integrasi. Kebijakan tersebut merupakan perwujudan dari organisasi modern yang maju dan progresif dengan kepemimpinan yang kuat, jamaah yang loyal dan solid.
Selain itu, ekspansi dakwah harus menjadi arus gerakan melalui dakwah fardiyah, bina aqidah, pengembangan jaringan Majelis Qur’an atau Rumah Quran secara nasional. Gerakan dakwah juga perlu digencarkan dengan memperbanyak pendirian Sekolah Dai di Kampus Utama dan kampus-kampus yang dipandang mampu menyelenggarakannya untuk melahirkan lulusan yang siap dikirim berdakwah ke mana saja, terutama untuk menjadi Muallim Grand MBA, Rumah Qur’an dan Majelis Qur’an Hidayatullah (MQH).
Nashirul berpesan, untuk suksesnya gerakan tarbiyah dan dakwah sebagai mainstream gerakan, maka semua program harus disinkronkan dan diintegrasikan dengan melanjutkan kebijakan sinergitas program mainstream yang telah berjalan sejak periode 2015-2020 yang lalu.
“Kita meyakini bahwa kaderisasi serta kemandirian ekonomi akan terwujud manakala seluruh elemen dan institusi melakukan sinergitas yang baik,” katanya.
Selanjutnya di bidang ekonomi, Hidayatullah juga terus berupaya membangun kemandirian di bidang ekonomi dan keuangan, baik secara kelembagaan maupun secara keummatan dan kewargaan.
Dia menyebutkan potensi ekonomi di internal Hidayatullah cukup besar jika diintegrasikan dengan bidang pendidikan, dakwah dan pembinaan anggota.
“Sekarang sudah saatnya kita membangun paradigma jihad iqtishad, bahwa membangun dan memberdayakan ekonomi ummat merupakan bagian penting dari jihad,” pungkasnya.* [Syaf/voa-islam.com]