JAKARTA (voa-islam.com)--Direktur Baitul Wakaf Rama Wijaya mengungkapkan wakaf bisa dilakukan berbagai kalangan. Tua dan muda, laki-laki dan perempuan, kaya dan miskin bisa berwakaf. Hanya saja, saat ini kebanyakan kelompok yang berwakaf adalah para orangtua yang sudah mapan.
“Inilah yang harus diubah. Yang muda juga bisa berwakaf tanpa harus menunggu tua dan mapan,” ujar Rama pada Aksi Wakaf Talk bertema Muda Peduli, Muda Berwakaf yang diselenggarakan Baitul Wakaf secara daring, Kamis (25/2/2021).
Fakta ini menjadi tugas serta pekerjaan rumah nadzir wakaf, termasuk Baitul Wakaf untuk merangkul generasi muda agar terbangun kesadaran berwakaf.
Salah satu cara yang dilakukan Baitul Wakaf adalah dengan merangkul artis muda Syakir Daulay sebagai duta wakaf. Harapannya, Syakir bisa menjadi pendengung wakaf di kalangan generasi muda.
Di tengah kesibukannya, Syakir turut hadir pada Aksi Wakaf Talk memberi testimoni penyemangat. Syakir bercerita pengalamannya ketika ia mengunjungi lokasi wakaf sawah produktif di Bekasi, Jawa Barat yang dikelola Baitul Wakaf.
Wakaf sawah produktif ini nempel dengan pesantren tahfiz yang santrinya dari kalangan yatim dan dhuafa. Hasil sawah inilah yang menghidupi santri-santri.
“Masyaallah ini wakaf sawah, menghidupi santri yatim penghafal Quran,” ujar Syakir.
Dikatakan Syakir, ketika seseorang wakaf pada program ini, maka pahala terus mengalir. “Kita wakaf, pahalanya dapat walaupun kita sedang santai-santai di rumah. Sawah menghasilkan nasi, nasi dimakan santri, santri bertenaga santri menghafal Quran. Dan kita dapat pahala huruf per huruf Alquran yang dibaca santri,” ungkap Syakir.
Aksi Wakaf Talk dihadiri pula Ketua Pemuda Muhammadiyah, Imam Nawawi. Serta hadir pebisnis muda yang menjadi pewakif, yakni Tubagus Wijaya (owner Parfum Gue) dan Sofia Ahmad ( owner Say.id).
Tubagus Wijaya telah mewakafkan sebagian aset perusahaannya. Sedang Sofia, setiap bulan mewakafkan hasil keuntungan penjualan dari platform Say.id sebesar 22 persen.* [Ril/voa-islam.com]