BANDUNG (voa-islam.com) - Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035 yang dirilis awal tahun 2020 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, menjadi persoalan baru-baru ini.
Visi Pendidikan Indonesia 2035 berbunyi, “Membangun rakyat Indonesia untuk menjadi pembelajar seumur hidup yang unggul, terus berkembang, sejahtera, dan berakhlak mulia dengan menumbuhkan nilai-nilai budaya Indonesia dan Pancasila.”
Hal tersebut bukan tanpa alasan, sebab setelah dicermati dan diamati isinya memang tidak terlalu kuat menekankan aspek keagamaan sebagai tujuan dan dasar pendidikan nasional RI. Sebagaimana yang telah diamanatkan oleh UUD 1945 dan Undang-undang Pendidikan Nasional.
Wakil ketua umum Persatuan Islam, KH. Dr. Jeje Zaenudin, menilai nuansa peta jalan Pendidikan Nasional itu terkesan lebih sekuleristik, sehingga makna keberagamaan dan fungsi agama hanya diambil dari substansinya saja, yaitu hanya satu aspek budi pekerti atau akhlak mulia saja.
Padahal tujuan pendidikan nasional, menurut Jeje, sudah jelas membentuk bangsa Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Selain tentu menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang cerdas, memiliki ketrampilan dan keahlian serta berdaya saing.
"Karena pendidikan itu merupakan salah satu fondasi utama pembangunan peradaban bangsa. Maka sudah sewajibnya peta jalan pendidikan bangsa berjangkar kepada falsafah Negara yang berdasar Ketuhanan yang Maha Esa", ungkap Jeje pada Sabtu, (06/03). [ril/syahid/voa-islam.com]