JAKARTA (voa-islam.com)—Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI) menyampaikan sejumlah imbauan dalam menyikapi krisis Palestina. Salah satunya adalah imbauan yang ditujukan kepada umat Islam Indonesia pada pelaksanaan shalat Jumat besok, 21 Mei 2021.
“Mengimbau para khatib di seluruh Indonesia untuk menyuarakan pembelaannya terhadap Palestina pada momen shalat Jumat sekaligus berdoa bersama untuk keselamatan warga Palestina. Selain itu melaksanakan shalat ghaib selepeas shalat Jumat untuk para syahid,” ungkap Ketua KISDI KH. Abdurrasyid Abdullah Syafi’i saat konferensi pers di Aula Masjid Al Furqan, Jalan Kramat Raya 45, Jakarta Pusat, Kamis (20/5/2021).
Kemudian, jika memungkinkan para jamaah shalat Jumat di masjid-masjid seluruh Indonesia untuk sukarela menggunakan syal Palestina ketika shalat jumat.
“Setelah itu bersama-sama dengan pihak DKM (pengurus masjid) menyatakan sikap untuk membela Palestina dan merekamnya melalui alat komunikasi lalu menyebarkannya,” kata Kiai Abdurrasyid.
Pada kesempatan ini, KISDI menyampaikan sikap tegas mengutuk keras serangan biadab penjajah Israel ke Masjid Al-Aqsha dan umat Islam di Tepi Barat serta agresi militer ke Gaza Palestina.
Untuk menyelesaikan krisis Palestina ini, KISDI mendesak pemerintah Indonesia untuk memberikan langkah konkret untuk membela Palestina.
“Pemerintah Indonesia harus segera melakukan lobi-lobi yang lebih konkret dengan dunia internasional untuk memberikan sanksi kepada Israel yang kembali melakukan kejahatan kemanusiaan dan melanggar konvensi internasional soal Jerussalem Timur dan Masjid Al-Aqsha,” jelas Kiai Aburrasyid.
Selanjutnya, KISDI mendesak pemerintah Indonesia untuk segera mengirimkan tentara perdamaian untuk membantu Palestina dalam menghentikan segala bentuk penjajahan.
Tak lupa, KISDI juga mendesak lembaga-lembaga internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Liga Arab dan Komunitas HAM internasional agar mengambil langkah konkret untuk menyelamatkan Masjid Al-Aqsha dan Palestina kemudian menjatuhkan sanksi atas terorisme Israel.
Sebagai langkah konkret melawan gerakan ekonomi Israel, KISDI mengimbau umat Islam memboikot produk Israel dan sekutunya. KISDI juga mengimbau umat Islam untuk memberikan bantuan kemanusiaan seperti obat-obatan, bahan makanan dan lainnya ke Palestina melalui lembaga-lembaga kemanusiaan yang terpercaya.
Konfrensi pers KISDI dihadiri oleh para tokoh Islam seperti Ustaz Adian Husaini (Ketua Umum Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia), Ustaz Nashirul Haq (Ketua Umum DPP Hidayatullah), KH Cholil Ridwan, KH Muhammad Al Khaththath dan lain sebagainya.
Untuk diketahui, KISDI adalah organisasi yang didirikan oleh para ulama dan tokoh pergerakan Islam dan diresmikan oleh "Bapak NKRI" Mohammad Natsir pada tahun 1984 di Masjid Al Barkah As Syafiiyah, Tebet, Jakarta Selatan. Saat itu, putra ulama kharismatik KH Abdullah Syafii yaitu KH Abdul Rasyid Abdullah Syafii diangkat menjadi Ketua KISDI dengan didampingi para tokoh seperti almarhum Ahmad Sumargono (Bang Gogon).
Berkat kinerja para tokoh KISDI khususnya Bang Gogon yang dikenal aktif dalam pergerakan KISDI di era 90an, membuat organisasi tersebut dikenal luas sebagai gerakan yang aktif mengawal isu-isu di dunia Islam baik dalam maupun luar negeri.
Meski sempat vakum pasca wafatnya Bang Gogon, alhamdulillah saat ini KISDI melalui Ketuanya KH Abdul Rasyid Abdullah Syafii bersama sejumlah tokoh Islam tergerak untuk bisa aktif kembali, terlebih ada masalah Palestina yang memerlukan perhatian luas dari umat Islam khususnya di Indonesia.* [Syaf/voa-islam.com]