BANTUL (voa-islam.com) — Fathurrahman Kamal mengingatkan bahwa umat Islam harus tetap optimis dan husnudzon saat menghadapi pandemi Covid-19.
Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah ini ingin agar umat Islam menjadi orang yang mengembalikan semua persoalan kepada ketentuan Allah dan Rasul-Nya.
“Kehidupan manusia sekarang ini kehilangan keseimbangan. Maka Allah menakdirkan sesuatu, artinya semua yang terjadi di alam ini berdasarkan pada ketentuan Allah. Kalau ada orang meninggal dunia, apakah tenggalam atau Covid-19, sebabnya satu: ajal,” ungkap Fathurrahman dalam acara yang diselenggarakan atas kerjasama MCCC & Majelis Tabligh PP Muhammadiyah pada Kamis (17/06).
Musibah adalah cara Allah SWT agar manusia mengingat-Nya serta untuk menyatakan ketidakberdayaan manusia sebagai makhluk. Fathurrahman mengajak kaum muslimin untuk memahami hikmah di balik musibah, dan berbaik sangka (husnuzan) kepada Allah SWT. Disampaikannya dengan tegas bahwa rahmat Allah lebih luas daripada azab-Nya.
“Ada banyak cara Allah merekayasa rahmatnya kepada siapapun di antara hamba-hamba-Nya. Bagi kita tetap memiliki pandangan yang optimis, pandangan yang postif. Sesiapa saja yang telah mencapai ma’rifat, maka dia tidak akan melontarkan berbagai macam tuduhan kepada Allah,” tutur dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini sebagaimana dikutip dari laman muhammadiyah.or.id.
Ketidakmampuan memahami hikmah di balik musibah, manusia pada umumnya tidak akan ikhlas menerima musibah dan musibah yang menimpanya dirasakan menjadi siksaan. Padahal, Fathurrahman menengaskan bahwa pandangan sebagai seorang yang beriman adalah pandangan yang selalu positif. Postif berarti bahwa segala peristiwa dikembalikan kepada Allah serta berbaik sangka dengan setiap kehendak-Nya.
Fathurrahman juga menyampaikan bahwa dalam berislam juga rasional, saintifik, dan berorientasi pada kesehatan publik. Para dokter, tenaga medis, dan ahli epidemologi menjadi kerangka rujukan yang absah secara agama. Sebab, dalam perang melawan wabah, mereka adalah panglima tertinggi. Dalam hal ini, kata Fathur Muhammadiyah berhasil tampil sebagai teladan dalam mengatasi pandemi ini.
“Kita di Muhammadiyah tidak akan pernah menjadikan berbagai macam opini atau hoax yang ada di sosial media. Kita akan merujuk pada apa yang diperintahkan Allah agar bertanya kepada ahlinya. Saya kira pandangan PP Muhammadiyah ini sudah jelas,” terangnya. [syahid/voa-islam.com]