BANDUNG (voa-islam.com) - Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Adanan Mangopang menyatakan, Polrestabes Bandung telah melakukan penangkapan kepada R pimpinan lembaga pendidikan da'i Baiti Jannah. Penangkapan tersebut dilakukan pada Rabu 23 Juni 2021 sekira pukul 23.00 WIB.
"Mulanya kami menerima laporan dari warga ada yayasan yang pemimpinnya mengaku rasul ke-26. Kami pun berangkat ke lokasi dengan berkoordinasi dengan Polsek Buahbatu, di sana banyak warga melakukan penolakan sudah menunggu," katanya di Polrestabes Bandung di Jalan Merdeka, Kota Bandung pada Kamis 24 Juni 2021.
Menurut Adanan, Polrestabes Bandung pun dibantu dengan unsur jajaran lainnya, semisal Resmob, Prabu, Intel, Dalmas dan Binmas. Tujuannya untuk meredam amarah warga yang sedang melakukan penolakan di lokasi tersebut.
"Kami di sana dibantu oleh ulama setempat untuk membantu meredakan emosi warga. Di sana kami juga amankan 8 orang pengurus utama yayasan baik ketua, wakil ketua, bendahara, humas dan lainnya. Mereka diamankan sebagai tindak antisipasi dari warga yang marah," ucapnya seperti dikutip dari laman pikiran-rakyat.com.
Adanan juga mengaku sudah berkoordinasi dengan Sekretaris MUI Jabar yaitu K.H Rafani Akhyar.
"Jadi tujuannya untuk mengetahui apakah aliran tersebut ada unsur menistakan agamanya. Kami juga telah lakukan pemeriksaan awal pada para pengurus yayasan pendidikan tersebut," ucapnya.
Disinggung mengenai uang iuran bagi para jemaah di Yayasan Baiti Jannah tersebut, Adanan pun masih lakukan penyelidikan.
"Apakah itu infak atau shodaqoh atau sekedar uang yang diminta. Jika uang tersebut diminta begitu saja bisa juga masuk pasal 372 dan 378 tentang penipuan dan penggelapan," katanya.
Selain itu, kata Adanan, pihak kepolisian pun kini sedang meminta keterangan dari para saksi yang ada. Salah satunya adalah mantan jemaah di yayasan tersebut.
"Kami tidak ingin ada kesalahpahaman atau mendiskreditkan dalam kasus ini. Apakah pemimpin yayasan melakukan penistaan. Jika melakukan maka akan dikenakan Pasal 156 a," ucapnya.
Selain 8 pengurus yang diamankan, polisi juga, lanjut Adanan, telah mengamankan 150 jemaah di yayasan tersebut.
Mereka kini dilokalisir agar tidak terjadi kegaduhan, terutama apabila bergesekan dengan warga Kelurahan Cijawura.
Oleh karena itu, Adanan pun berharap warga sekitar agar menenangkan diri terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar situasi di lokasi bisa berlangsung kondusif.
"Jika memang benar melakukan penistaan agama, dipastikan kami akan melakukan proses hukum sesuai hukum yang berlaku," ucapnya. [syahid/voa-islam.com]