JAKARTA (voa-islam.com)--Sekitar 300 tokoh dari dalam dan luar negeri ikut menghadiri Takziyah dan Doa yang digelar secara virtual untuk Allahuyarham Ustaz Mohammad Siddik, Jumat (02/07/2021).
Dalam acara yang difasilitasi oleh Pengurus Pusat Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia itu, para tokoh menyampaikan kenangan dan kesaksian seputar kiprah dakwah almarhum.
"Beliau mujahid dakwah, bukan sekadar pengurus Dewan Da'wah. Beliau memberikan semuanya untuk dakwah, dalam pikirannya cuma umat," ungkap Ketua Pembina Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia (DDII), Prof. Dr. KH. Didin Hafiduddin.
Menurut Kiai Didin, Allahuyarham Ustaz Siddik merupakan sosok yang sangat tawadhu dan penuh mujahadah. Almarhum berdakwah dengan akhlak dan keteladanan, seperti tokoh-tokoh besar Masyumi yang lainnya.
Sementara itu, Ketua Umum DDII Dr.H. Adian Husaini menyampaikan dalam perjuangan dan dakwah, energi Allahuyarham seperti tak pernah habis.
"Karena itu saya sering bercanda bilang bahwa beliau puber dalam perjuangan, bahkan seringkali kita yang muda-muda imi kalah," katanya.
Beliau, lanjut Dr. Adian, mungkin tidak dikenal sebagai orator, tapi karya-karyanya nyata dapat dirasakan. Beliau bergerak senyap untuk berbagai proyek dakwah.
"Sekarang bagaimana kita bisa mengkader. Harus ada kader-kader Dewan Da'wah yang lebih baik kiprah dakwahnya dari Pak Siddik," jelasnya.
Hal tersebut diamini oleh Wakil Ketua MPR RI, Dr. H. Hidayat Nur Wahid. Menurutnya dengan kepergian Allahuyarham, generasi selanjutnya harus makin bersemangat meneruskan karyanya.
"Dengan meninggalnya beliau, kita tidak akan balik badan, tapi kita akan melanjutkan apa yang sudah beliau ajarkan dan teladankan. semoga ini bagian dari amal jariyah beliau," tegas dia.
Dia juga mengungkapkan, kenangannya terhadap Ustaz Siddik tak akan pudar dimakan zaman. Karena Allahuyarham adalah guru dan mentornya.
"Saya bukan sahabat beliau, tapi saya murid lama beliau karena sejak saya kuliah di Madinah, beliau mentor kami dalam berbagai pelatihan," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, cendekiawan muslim dari Malaysia, Prof. Mohd Kamal Hassan menyampaikan Allahuyarham adalah anggota Majelis Tertinggi Universitas Islam Antarbangsa Malaysia.
Secara pribadi, dia mengatakan sangat berhutang budi kepada Ustaz Siddik, karena lewat Allahuyarham lah dia dapat menyelesaikan penelitiannya tentang Indonesia di masa orde baru.
"Waktu saya pertama kali ke Indonesia juga saya ditampung di rumah beliau di Salemba. Pak Siddik lah yang membawa saya dengan vespanya menemui almarhum Pak Natsir, membawa saya ke rumah Buya Hamka, prof Rasyidi dan sebagainya," ungkap rektor ke-tiga Universitas Islam Antarbangsa Malaysia itu.
Dalam acara Takziyah dan Doa ini juga hadir Sekjen Gerakan Kashmir Internasional Dr. Ghulamnabi Fai, Mantan Presiden ABIM Malaysia Dr. Muhammad Nur Manuty, Dr. Sohirin Mohammad Solihin, para pengurus Balsama Health Care Center Lebanon dan lain sebagainya.
Sedangkan dari dalam negeri, selain para pengurus DDII pusat dan daerah, nampak hadir Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti, Mantan Ketum PP Muhammadiyah, Prof Din Syamsuddin, Mantan Ketua MUI Bidang Hubungan Internasional KH. Muhyiddin Junaidi, Ketua Umum Al Irsyad Al Islamiyyah Faisol Nasar Bin Madi dan sebagainya.* [Ril/voa-islam.com]