View Full Version
Jum'at, 16 Jul 2021

Ketimpangan Konsumsi Daging Nyaris Sempurna, Kurban Bisa Apa?

JAKARTA (voa-islam.com)--Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) menemukan bahwa gini rasio konsumsi daging sapi dan kambing adalah sebesar 0,95. Angka ini menunjukkan bahwa konsumsi daging nyaris timpang sempurna.

“Pada kondisi status quo seperti sekarang ini, 99,02% permintaan daging nasional dikonsumsi oleh 5% penduduk terkaya. Sementara itu, 95% sisa penduduk hanya mengonsumsi 0,98% konsumsi daging nasional. Ini jelas timpang sekali,” ujar Askar, peneliti IDEAS dalam diskusi hasil riset bertajuk ‘Potensi Ekonomi Kurban 2021’ pada Rabu, (14/07/2021).

Untuk menanggulangi kondisi menge ini, IDEAS menemukan bahwa dibutuhkan intervensi minimal berupa distribusi daging sebesar 3,25 kg per kapita/tahun untuk 40 persen rumah tangga termiskin agar ketimpangan konsumsi daging dapat direduksi.

“Berdasarkan simulasi kami, dibutuhkan daging sebesar 321,7 ribu ton agar ketimpangan dapat direduksi secara signifikan. Ajang Idul Adha kami proyeksikan dapat memproduksi 104,9 ribu ton daging. Dengan mengasumsikan bahwa 104,9 ribu ton daging tersebut dihasilkan melalui lembaga filantropi Islam, maka 216,8 ribu ton sisanya harus disediakan pihak lain. Kami merekomendasikan pemerintah untuk bersinergi dalam upaya perbaikan gizi nasional ini,” tekan Askar.

Dalam skenario tanpa sinergi dengan pemerintah, intervensi lembaga filantropi Islam dapat berfokus menolong the poorest of the poor terlebih dahulu. Hasilnya ialah penurunan gini rasio dari 0,95 menjadi 0,85. Intervensi ini mampu menciptakan kondisi di mana 1 persen penduduk terkaya mengonsumsi 19,02 persen konsumsi daging nasional dan 80 persen sisa penduduk mengonsumsi 4,78 persen konsumsi daging nasional.

“Skenario terbaik adalah ketika pemerintah ikut turun tangan bersinergi dengan lembaga filantropi Islam. Skenario ini menghasilkan gini rasio sebesar 0,66. Pada skenario ini, 1 persen penduduk terkaya hanya mengonsumsi 9,22 persen konsumsi daging nasional dan 80 persen sisa penduduk mengonsumsi 37,23 persen konsumsi daging nasional," tutup Askar.* [Ril/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version