View Full Version
Rabu, 04 Aug 2021

Fitnah Kubro: Usaha Balas Dendam Musuh Islam

BANDUNG (voa-islam.com) - “Kehancuran kekuasaan yang terjadi pada musuh-musuh Islam di masa lalu, menimbulkan kemarahan yang kemudian mendorong mereka untuk membalas dendam, salah satunya melalui fitnah kubro. Ini bukanlah suatu hal baru yang menerpa umat Islam di abad 21, melainkan sudah terjadi sejak kepemimpinan Umar bin Khattab ra., Utsman bin Affan ra., dan Ali bin Abi Thalib ra.,” demikian Ahmad Rofiqi membuka perkuliahan daring Sekolah Pemikiran Islam (Bandung) pada  Jumat malam (30/07).

Menurut pengajar di Muhammadiyah Islamic College Singapore itu, awal mula fitnah kubro yang terjadi pada masa khulafaurrasyidin disebabkan oleh 4 hal, yakni: adanya ekspansi militarisme, dualisme kota Madinah, perbedaan kepemimpinan Umar yang tegas dan Utsman yang lembut, serta kesederhanaan para khalifah yang justru dimanfaatkan oleh musuh Islam. 

“Semua fitnah kubro di zaman khulafaurrasyidin berakhir dengan meninggalnya sang khalifah karena dibunuh. Umar dan Ali di waktu shalat Subuh, sedangkan Utsman ketika membaca Al-Qur’an. Di lain sisi, ini menjadi pengingat bagi kita untuk selalu menjaga dan melindung pemimpin umat Islam,” terang Rofiqi yang juga menjabat sebagai direktur Forum Dai Nusantara.

Menanggapi materi bertajuk “Fitnah Kubro” itu, Ahmad Hatim dan Alpiah yang merupakan peserta kuliah ikut berkomentar. Menurut mereka, fitnah kubro yang terjadi pada umat Islam saat ini datang dari berbagai sisi dan bermacam bentuk. Islam dan pemeluknya diidentikkan dengan terorisme, radikal, agama yang penuh kekerasan, dan disibukkan oleh fun-food-fashion yang berkiblat keBarat-Baratan. Semuanya adalah untuk menghancurkan umat Islam.

“Sebagai seorang muslim, kita harus memahami Islam dan kondisi riil di lapangan dengan baik, agar tahu bagaimana Islam yang sesungguhnya dan tidak terbawa fitnah yang terjadi,” jelas Hatim.

Perkuliahan pertemuan ke-13 itu ditutup dengan pesan dari Rofiqi, bahwa fitnah kubro akan terus ada. Ia merupakan usaha musuh untuk menghancurkan Islam, karena mereka tidak rela dengan kemenangan Islam. Namun, sebagai muslim harus yakin dan percaya bahwa umat Islam akan terus bertambah, makin kuat, dan tidak akan hancur. [qoulan/syahid/voa-islam.com]

 


latestnews

View Full Version