View Full Version
Ahad, 15 Aug 2021

Doktrin Syiah: Penyebab Masalah di Timur Tengah

BANDUNG (voa-islam.com) - Dosen Pascasarjana Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor, Dr. Syamsuddin Arif menjadi narasumber dalam pertemuan keempat belas Sekolah Pemikiran Islam (SPI) Bandung pada Rabu malam (11/8).

Dalam kuliah berjudul “Sejarah dan Doktrin Syiah”, Syamsuddin menjelaskan doktrin Syiah merupakan salah satu faktor masalah dan penuh dengan kekerasan di Timur Tengah sekarang ini.

“Syiah itu salah satu faktor penting dalam percaturan politik di Timur Tengah. Pemberontak Houthi di Yaman, Komunitas Ahsa di sebelah Timur Arab Saudi, Bahrain, dan itu menimbulkan gesekan, ketegangan, bahkan kekerasan. Gejolak yang terjadi saat ini tidak bisa dipisahkan dengan Syiah. Politik yang terjadi di permukaan ada kaitannya dengan di bawah permukaan,” ucapnya. 

Peneliti senior Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS) itu menyatakan bahwa doktrin Syiah telah menyebar luas terutama di Indonesia

Hal ini lanjut Syamsuddin diperkuat dengan adanya pernyataan yang banyak dikutip dari Grand Syaikh Al-Azhar, Syaikh Ahmad Thayyib beberapa tahun silam.   

“Pada 2007, Presiden SBY mengundang para tokoh dari berbagai negara Islam. Salah satu yang menghebohkan adalah Grand Syaikh Al-Azhar, Syaikh Ahmad Thayyib berkunjung ke Indonesia. Dalam salah satu konferensi pers, ada yang menanyakan tentang Syiah. Dia mengatakan, 'Hentikan konflik Sunni-Syiah, kalian bersaudara.' Kemudian pernyataan itu dieksploitasi berbagai kalangan bahwa Syiah itu tidak bermasalah,” papar Syamsuddin.  

Lebih lanjut Syamsuddin memberikan contoh misleading opinion yang sering dilontarkan oleh pemikir Islam di Indonesia yang sesat setelah pernyataan Syaikh Ahmad Thayyib.  

“Setelah itu banyak tokoh-tokoh di Indonesia menjustifikasi Syiah itu hanyalah mazhab, Syiah itu bagian dari Islam, Syiah tidak bermasalah, Syiah itu memiliki banyak kesamaan dengan Ahlusunnah, dan Syiah itu banyak tidak monolitik,” ungkapnya.  

Namun peraih dua gelar doktor dari IIUM dan Orientalisch Seminari Frankfurt Jerman itu menyanggah bahwa Syiah ini sebenarnya dapat dikatakan menjadi tiga macam, penyimpang, perusak, dan pemalsu. 

“Syiah itu sebenarnya penyimpang (deviator), perusak (corruptor), corrupting the Islamic thinking. Selain itu orang Syiah itu adalah pemalsu (fabricator), mereka membuat riwayat-riwayat palsu dari Ali Zainal Abidin, ini kata Muhammad Al-Baqir yang semuanya adalah salah. Imam Syafii pernah mengatakan, orang-orang yang tidak bisa dipercaya adalah orang Syiah. Mereka selalu berbohong, dan bohong itu selalu ‘enteng’ bagi mereka,” tegasnya. 

Ahmad Hatim, salah seorang peserta mengomentari tentang pentingnya seseorang memahami kesesatan Syiah.

“Menurut saya Syiah berbahaya karena dibungkus dengan seolah-olah Syiah hanyalah mazhab yang sesuai dengan Islam padahal sudah jelas kesesatannya. Terlebih Syiah memiliki aqidah takiyah dimana dia menyembunyikan identitas kesyi’ahannya dan membuat orang kadang tidak mengetahui. Untuk itu sangat penting untuk menghindari terjebak dalam kesesatan Syiah yang tersembunyi,” pungkasnya. [aditya/syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version