BOGOR (voa-islam.com)--Pengurus Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) Kota Bogor dilantik secara khidmat untuk masa bakti 2021-2026. Pengurus yang dilantik hingga tingkat kecamatan.
Pelantikan dilaksanakan di Gedung Serbaguna Pondok Pesantren Hilal, Kota Bogor, Sabtu (18/12/2021).
Pelantikan dipimpin langsung oleh Ketua Dewan Da’wah Jawa Barat Ustaz Roinul Balad.
Dalam sambutannya, Ustaz Roin -sapaan akrabnya- menyampaikan bahwa cita-cita dan misi gerakan Dewan Da’wah sejalan dengan lima fungsi yang dicanangkan oleh pendiri Dewan Da’wah, Allahyarham Mohammad Natsir.
“Pertama, Dewan Da’wah menjadi penjaga dan pengawal akidah umat Islam. Hari ini luar biasa apa yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam dalam merusak akidah, termasuk aliran sesat seperti Syiah dan Ahmadiyah,” kata Ustaz Roin.
Kedua, Dewan Da’wah menjadi penegak syariah dalam segala aspek, baik hukum kemasyarakatan maupun individu.
“Alhamdulillah aktivis Dewan Da’wah bekerjasama dengan Pimpinan DPRD dalam upaya menerbitkan aturan-aturan sesuai syariah, ini istimewa karena bergabungnya ulama dan umaro dalam penegakkan syariah melalui perda-perda yang ada,” jelas Ustaz Roin.
Tujuan ketiga, lanjut Ustaz Roin, Dewan Da’wah menjadi penguat ukhuwah.
“Semua kita, selama rukun iman dan rukun Islamnya sama, kiblatnya sama itu saudara kita dan harus bersama-sama dalam dakwah, walaupun ada dinamika di tengah-tengah masyarakat, tetapi harus selalu diupayakan penguatan ukhuwah,” ungkapnya.
Keempat, Dewan Da’wah mempunyai fungsi sebagai penguat solidaritas potensi lokal maupun nasional bahkan internasional. Ustaz Roin mendorong agar Laznas, lembaga wakaf, dan lembaga kemanusiaan yang sudah ada dapat bekerja sama untuk menyukseskan program-program da’wah.
Kelima, Dewan Da’wah selalu mendukung dan mengawal keutuhan NKRI. Menurutnya, NKRI adalah sesuatu yang harus dipertahankan bahkan dikuatkan.
Ketua Umum DDII Pusat Dr Adian Husaini yang hadir dalam pelantikan tersebut mengingatkan bahwa tugas dakwah adalah tugas mulia.
“Para dai itu melanjutkan tugas Nabi dalam berdakwah, melanjutkan amanah Rasulullah sebagai warosatul anbiya (pewaris para Nabi),” kata Ustaz Adian.
Ia menjelaskan, para dai sudah harus selesai dengan urusan dunia.
“Maksudnya dai tidak boleh ada rasa hasad, dengki, cinta dunia, rebutan jabatan. Karena urusan dunia sudah selesai maka dia berhak menasehati penguasa,” ungkapnya.
Itulah posisi para dai dan ulama, nasihat-nasihatnya diperlukan tidak hanya buat umat juga untuk penguasa.
Menurutnya, keberadaan Dewan Da’wah Bogor sangat strategis.
“Bogor adalah penyangga ibu kota, karena itu sebagai penyangga harus kuat,” ujar Ustaz Adian.
Ia pun langsung memerintahkan agar segera menyelenggarakan rapat kerja untuk pengurus Dewan Da’wah Kota Bogor dan menyatakan kesiapannya untuk mendampingi.
Sementara itu, Ketua Dewan Da’wah Kota Bogor Ustaz Abdul Halim berharap kepengurusan yang baru ini bisa maksimal dalam menjalankan tugas-tugas dakwah.
“Dakwah harus dilakukan dengan seluruh kekuatan yang dimiliki dan mudah-mudahan Dewan Da’wah Kota Bogor bisa berkontribusi dalam menyelesaikan setiap problem keumatan,” ujarnya.
Ustaz Halim juga menegaskan bahwa Dewan Da’wah harus menguatkan NKRI.
“Jadi jangan fitnah Dewan Dakwah tidak cinta kepada NKRI, yang menciptakan nama NKRI adalah pendiri Dewan Da’wah bagaimana kita tidak cinta NKRI,” tegasnya.
Pihaknya berharap, setiap pengurus Dewan Da’wah mampu memberikan kontribusi sesuai bidang masing-masing.
“Mari kita berikan karya-karya dakwah kepada umat,” ajaknya.
Acara tersebut juga dihadiri Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto. Ia mengucapkan selamat kepada pengurus yang telah dilantik.
“Selamat bertugas dalam dakwah, di Kota Bogor ini ada 1, 1 juta penduduk di 68 kelurahan dan 6 kecamatan. Semoga dakwah makin luas hingga ke seluruh pelosok wilayah,” tandasnya.*[Ril/voa-islam.com]