TANGERANG (voa-islam.com) - Wisuda Akbar 3 Tahfizh Al Qur’an 30 juz Pondok Tahfiz Wadil Qura’an (PTWQ) Persatuan Islam (PERSIS) Tangerang kali ini berbeda dengan wisuda sebelumnya yang sudah digelar beberapa waktu lalu.
Pasalnya pada wisuda kali ini ada interakksi antara santri penghafal Al Qur'an yang tampil di panggung dengan para tamu undangan yang hadir.
Wisuda Akbar 3 PTWQ Persatuan Islam (PERSIS) Tangerang yang digelar di aula Universitas Muhammadiyah Tangerang, Ahad (13/3/2022) mempunyai perbedaan dengan 2 wisuda sebelumnya.
Pada wisuda Akbar 3 ini pihak panitia memberikan beberapa sesi untuk para santrinya tampil ke atas panggung untuk di uji kemampuan hafalannya.
Sesi pertama panitia mempersilahkan 2 santri dan 3 santriwati cilik naik ke atas panggung guna diuji kemampuan hafalannya.
Karena semua pertanyaan tentang, ayat berapa, letak ayat, halaman ayat, sambung ayat dari depan dan belakang, dan nama surat.
Alhamdulillah semua pertanyaan dapat dijawab oleh ke lima santri/wati cilik.
Lebih menarik lagi pada tampilan sesi ke dua, panitia mempersilahkan 5 orang santri/wati remaja untuk tampil naik ke atas panggung.
Meraka sama akan di uji oleh para tamu undangan terkait hafalannya.
Yang menjadi sorotan tamu undangan ketika Baghdad Zefanya Rheta Ghassan asal Padang tampil untuk di uji kemampuannya.
Baghdad panggilan akrab Baghdad Zefanya Rheta Ghassan mampu dengan gemilang menjawab banyak pertanyaan dari para tamu undangan, termasuk dari Ketum PP PERSIS KH. Aceng Zakaria, Rektor UMT Dr. Ahamad Amarullah.
Serta undangan lainnya Ketua PW PERSIS Banten H. CR. Nurdin, dan Syeikh Abdullah Asyajarah dari Yaman yang juga memberikan pertanyaan yang sulit.
Alhamdulillah Baghdad mampu menjawab semua pertanyaan, ayat berapa, letak ayat, halaman ayat, sambung ayat dari depan dan belakang, dan nama surat.
Walaupun terkadang menjawab dengan terbata-bata. Tetapi secara keseluruhan ia tampil gemilang.
Ditemui usai turun dari panggung untuk mengucapkan selamat
“Ia tanpa malu-malu mengatakan bahwa dirinya adalah penyandang Sindrom Asperger,” kata Baghdad.
Senada dengan Baghdad, Mudir PTWQ ustaz Arif Husni Majid pun mengatkan hal yang sama, bahwa Baghdad mempunyai kekurangan. Yaitu penyandang Sindrom Asperger.
“Tetapi dibalik satu kekurangan itu, Allah Swt memberikan begitu banyak kelebihan yang luar biasa kepada Baghdad. Mampu dengan luar biasa membaca dan menghafal Al Quran,” pungkas Arif
Hanya orang-orang pilihan Allah lah yang dapat menghafal Al Qur’an 30 juz. Dan Baghdad itu mempunyai suara yang merdu ketika membaca Al Qur’an dengan makhraj dan tajwid yang benar.
Sindrom Asperger adalah gangguan perkembangan mental dan saraf yang tergolong dalam gangguan spektrum autisme. Anak dengan sindrom Asperger mengalami gangguan kemampuan berkomunikasi dan interaksi sosial, tetapi masih memiliki kecerdasan dan kemampuan berbahasa yang baik.
Sindrom Asperger sedikit berbeda dengan gangguan spektrum autisme lainnya. Pada autisme, penderitanya mengalami kemunduran kecerdasan dan penguasaan bahasa.
Sedangkan pada sindrom Asperger, penderita cerdas dan mahir dalam bahasa, tetapi tampak canggung saat berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang di sekitarnya dikutip dari aladokter.com. [syahid/voa-islam.com]