MALANG (voa-islam.comm)--Kabar gembira kembali datang dari SMA Ar-Rohmah Putri Pesantren Hidayatullah Malang, Jawa Timur. Sebanyak 24 santri dinyatakan lulus Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2022. Hasil tersebut berdasarkan pengumuman yang dirilis oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) di laman www.ltmpt.ac.id, Selasa (29/3).
Para santri itu diterima di berbagai jurusan favorit di Perguruan Tinggi Negeri ternama tanah air. Mulai dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Manajemen, Psikologi, Kimia, Hubungan International dan lainnya. Adapun kampus bergengsi tersebut seperti : Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Jember, Universitas Musamus Merauke dan Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur.
Waka. Kurikulum SMA Ar-Rohmah Putri, Fika Puspitasari, mengungkapkan rasa syukur dan bangga atas prestasi anak didiknya tersebut.
"Kami bersyukur bisa menghantarkan studi lanjut santri ke PTN favorit mereka, alhamdulillah," ujarnya
Ustadzah Fika, demikian sapaan akrabnya menambakan, capaian santri yang lulus SNMPTN tahun ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut menurutnya, merupakan anugerah dari Sang Maha Kuasa. Selain itu juga buah dari kesungguhan segenap pihak sekolah dan pesantren yang tiada henti berupaya meningkatkan mutu pendidikan di Ar-Rohmah Putri.
Meskipun demikian, lanjut Ustadzah Fika, torehan tersebut tidak membuat para guru berpuas diri. Sebaliknya, justru semakin termotivasi untuk terus memberikan pendampingan terbaik kepada seluruh santri. Agar cita-cita dan masa depan mereka terhantarkan dengan baik.
Sementara itu Kayla Syarfa, salah santri yang lulus SNMPTN mengaku surprise diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya. Impiannya sedari kecil ingin kuliah di jurusan kedokteran akhirnya Allah kabulkan.
Santri program kelas tahfidz yang memiliki hafalan Al-Qur'an 10 juz itu pun berbagi kiatnya, bisa tembus di jurusan dan kampus favorit. Yaitu sanantiasa istiqomah menjaga ibadah, sungguh-sungguh dalam berikhtiar dan do'a yang tiada putus ia panjatkan. Tidak kalah penting juga berkat dukungan dari banyak pihak. Baik kedua orang tua, maupun para ustadzah yang tulus ikhlas selalu membimbing dan mendampinginya.
"Kita tidak akan pernah tahu do'a mana yang akan Allah kabulkan. Terpenting Allah ridho, dan selalu semangat menjalani kehidupan ini dengan ikhtiar terbaik,"pungkasnya.*[Hery/voa-islam.com]