JAKARTA (voa-islam.com)--AQL Cup 2022 menghadirkan konsep berbeda dalam sebuah kompetisi sepakbola. Pertandingan yang dihelat di Lapangan Bola Yonkav 7, Cijantung, Jakarta Timur itu tak hanya menampilkan adu strategi 24 tim yang ikut bertanding. Tapi, laga adu skill di lapangan hijau diawali khataman Qur’an seluruh peserta.
Sehari sebelum pertandingan digelar, masing-masing tim diberi tugas membaca satu juz Al-Qur’an. Terkecuali AQC FC yang mendapatkan jatah enam juz. Semua tim dan pantia lalu berkumpul di lapangan menyelasikan juz 30 pada Ahad pagi (17/7/2022).
Ketua Yayasan AQL Islamic Center, Buya Iswahyudi, mengatakan, khataman 30 juz merupakan wasilah meraih keberakahan Al-Qur’an. Itu pula yang menginspirasi tagline AQL Cup 2022 “Menjalin Ukhuwah, Meraih Berkah Al-Qur’an”.
“Jadi, kita tidak hanya memeriahkan olahraga, tapi juga meraih keberkahan dari Allah Ta’ala dengan mengkhatamkan Al-Qur’an 30 juz. Semoga ayat yang kita baca, kita tadabburi agar menjadi sifat dan karakter kita,” kata Buya Iswahyudi saat memberikan pindato pembukaan AQL Cup 2022.
Di sisi lain, AQL Cup bukan semata-mata kompetisi saja. Namun ada misi besar di balik itu. Tim yang ikut serta merupakan unit-unit AQL dan lembaga-lembaga dakwah. “Kita menjadikan turnamen ini untuk saling mengenal dan berkolaborasi dalam berdakwah menyebarkan Al-Qur’an di tengah masyarakatnya masing-masing,” ucap Buya Iswahyudi.
Misi ukhuwah tersebut tercermin saat pertandingan dihelat. Kompetisi dibuka dengan mempertemukan SoA FC kontra Mitra FC. Di awal pertandingan, kedua tim memperlihatkan tontonan menarik. Menit-menit awal tidak ada gol yang tercipta.
Ketegangan mulai nampak saat pertandingan memasuki paruh laga. Pemain SoA FC berhasil melesatkan si kulit bundar ke gawang Mitra FC. Skor 1-0 tak bertahan lama. Mitra FC balas merobek jala gawang SoA FC yang mengubah papan skor menjadi 1-1. Di akhir pertandingan, sebuah celah dimanfaatkan SoA FC hingga membuat skor menjadi 2-1.
Pertandingan cukup menarik saat Ashabulkahfi FC menantang Ahsan FC di laga kedua. Ada tujuh gol tercipta dalam pertandingan ini. Tapi ketujuh gol itu dicetak tim Ahsan FC. Ashabulkahfi harus menelan kekalahan. Ashabulkahfi kembali menerima nasib kurang baik saat menghadapi Alqudsvenger. Tujuh gol tercipta, dan Ashabulkahfi FC hanya mampu melesatkan satu gol penghibur.
HijrahFest FC juga tampil apik dalam turnamen tersebut. Meski sempat kalah 1-2 saat melawan AQC FC, namun mereka mampu menundukkan Jang FC dengan skor 4-0. Beberapa tim menampilkan skill sama-sama kuat. Misal, IKRU FC saat menghadapi STIQ FC, tidak ada gol yang tercatat di papan skor. Begitu pun laga Natsir FC vs AQL FC, papan skor hanya menampilkan angka kacamata.
Terlepas dari pertandingan yang penuh drama, misi ukhuwah terlihat jelas. Fair Play sangat nampak. Terlihat saat Rahmat, pemain AQC FC dilanggar pemain HijrahFest FC. Tidak amarah. Keduanya langsung melempar senyum lalu berpelukan sebagai tanda damai.
Begitu pun di laga-laga lain. Meski intensitas pertandingan cukup panas, tapi tidak ada emosi sama sekali. Pelanggaran berbuah kartu kuning selalu diakhir dengan jabat tangan. Pemain yang dilanggar pun tak memperlihatkan darah tinggi, hanya senyum persahabatan sebagai tanda memaafkan.
Keseruan juga nampak di kursi penonton. Beberapa penggemar pusing memilih tim mana yang harus didukung. Seperti Mar Linda, penonton merangkap panitia. Linda cukup kebingungan saat AQC FC menantang HijrahFest FC.
“Mau dukung HijrahFest FC, ada guru saya di AQC FC,” begitu katanya Sambil cekikikan. Begitu pun dengan penonton lain seperti As’ad Arasy, Abdul Latif, Syahrul, dan Ali Imran. Mereka hanya menepuk tangan dilematis. “Entah siapa yang menang dan kalah, yang penting bisa terhibur,” seru Latif dari pinggir lapangan.*[Ril/voa-islam.com]