JAKARTA (voa-islam.com)--Masjid Raya Jakarta Islamic Centre (JIC) terbakar hebat, Rabu, 19 Oktober 2022. Kebakaran terjadi setelah Shalat Ashar sekira pukul 15.15 WIB. Api pertama kali membakar dari sisi barat kubah Masjid JIC. Angin yang bertiup kencang sehingga dengan cepat membakar bagian lain dari badan kubah Masjid JIC.
Staf pengurus Masjid JIC Paimun A Karim mengatakan dalam waktu kurang lebih setengah jam, kubah utama Masjid Raya JIC rubuh ke lantai dua dan reruntuhannya juga sampai ke lantai satu bangunan Masjid Raya JIC.
"Cepatnya runtuh kubah juga mungkin disebabkan oleh beratnya beban 12 buah lampu kipas khas Betawi dengan berat 1 ton," kata Paimun dalam keterangan yang diterima redaksi.
Paimun menjelaskan, untuk mengatasi kebakaran Masjid JIC, dikerahkan delapan mobil pemadam kebakaran dari unit pemadam Jakarta Utara. "Api berhasil dipadamkan pada pukul 17.00 WIB. Kebakaran pun bisa dikendalikan sehingga tidak menjalar ke bangunan lain di sekitarnya yakni Gedung Sosial Budaya dan Gedung Bisnis," jelas Paimun.
Diinformasikan Paimun, tidak ada korban jiwa dari kebakaran ini. Beberapa dokumen dan perangkat komputer dari Pengelola Masjid Raya JIC dan lembaga-lembaga agama Islam lainnya juga berhasil diamankan dan dipindahkan ke Perpustakaan di Gedung Sosial Budaya.
Penyebab kebakaran, kata Paimun, diduga dari aktivitas pekerjaan perbaikan kubah. Sebab per tanggal 26 Agustus 2022, Masjid Raya JIC sedang dalam masa renovasi yang dikerjakan oleh PT. Dwi Agung Sentosa Pratama yang ditunjuk oleh PT. Mitra Sindo Makmur berdasarkan surat nomor 017/MSM/VIII/2022. Tertanggal 19 Agustus 2022.
Untuk diketahui, Masjid JIC mulai dibangun pada tanggal 1 Oktober 2001 dan pertama kali dipakai untuk shalat Jumat pada tanggal 9 September 2002 dan diresmikan pada 4 Maret 2002. Masjid JIC selama dua dekade ini menjadi masjid kebanggaan masyarakat Jakarta.
Aspek sejarahnya yang berdiri di eks lokasi lokalisasi Kramat Tunggak seluas 10,9 hektar menjadi fenomenal. Ciri khas lainnya adalah bentang kubah Masjid JIC sebagai masjid dengan bentangan kubah tanpa tiang terpanjang se-Asia Tenggara yakni 66 meter. Dan saat ini sudah dipasang police line untuk pengamanan area kebakaran.*[Syaf/voa-islam.com]