BEKASI (voa-islam.com)--Bertepatan dengan Hari Santri Nasional, Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohammad Natsir melaksanakan Sidang Terbuka Senat Akademik Wisuda Strata 1 Angkatan ke-12, pada Sabtu (22/10/2022), di Auditorium Serbaguna Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Dewan Da’wah, Tambun, Bekasi, Jawa Barat.
91 wisudawan dan wisudawati mengikuti prosesi wisuda yang dihadiri oleh pengurus Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Pusat, Wakil Koordinator Akademik Kopertais Wilayah Dua Jawa Barat, Prof. Dr. Mukhtar Solihin, M.Ag., Bupati Sambas, Kalimantan Barat, H. Satono, S.Sos.I., M.H., sebagai tamu undangan alumni, hingga para orang tua wali wisudawan dan wisudawati.
Sidang Terbuka Senat Akademik STID Mohammad Natsir tersebut dibuka dengan pembacaan Kalam Ilahi dan sambutan oleh Rektor STID Mohammad Natsir, Dr. Dwi Budiman Assiroji, M.Pd.I.
“STID Mohammad Natsir bukanlah semata-mata pendidikan tinggi, tetapi lebih dari itu, STID Mohammad Natsir adalah kampus kaderisasi yang memang didirikan untuk mencetak kader-kader dai Ilallah,” kata Dwi Budiman dalam sambutannya.
Dwi Budiman juga menjelaskan bahwa para wisudawan dan wisudawati ini telah dididik dalam tiga tahapan, (1) tahap pengkaderan berbasis asrama (hafalan Al-Qur’an dan hadits, ilmu dasar Islam, karakter dai) selama dua tahun, (2) tahap pengkaderan berbasis masjid (magang di masjid, penguatan ilmu prodi, kafilah dakwah) selama dua tahun, dan (3) tahap pengkaderan berbasis masyarakat (penugasan dakwah ke daerah pedalaman, perbatasan, dan kawasan tertinggal) selama dua tahun.
Para wisudawan dan wisudawati tersebut telah menjalani pengkaderan dua tahap pertama, sehingga mereka tinggal melewati tahap terakhir, yakni tugas besar berupa pengabdian dakwah ke seluruh penjuru negeri di Indonesia untuk membina umat. Dwi Budiman juga menjelaskan bahwa STID Mohammad Natsir telah terakreditasi baik, Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam terakreditasi baik sekali, dan Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam terakrediasi baik.
Acara dilanjutkan dengan sambutan oleh Ketua Umum Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, Dr. H. Adian Husaini, M.Si. Ia memulai sambutannya dengan pemamparan momentum Hari Santri dan peran Mohammad Natsir dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui dakwah, pendidikan, hingga pengiriman guru ngaji ke berbagai pelosok daerah.
Adian Husaini juga menjelaskan, STID Mohammad Natsir adalah kampus terbaik karena mendidik orang menjadi manusia yang sebenarnya, bahkan telah mendahului Kampus Merdeka karena para mahasiswanya terjun langsung ke masyarakat. Meskipun fokusnya dakwah, namun di masyarakat mereka tidak hanya bisa sekadar ceramah, tetapi juga bisa dalam berbagai aspek, teknologi, pertanian, kesehatan, dan seterusnya.
Setelah pembacaan Surat Keputusan (SK) Wisudawan-wisudawati dan ikrar wisuda, acara berlanjut dengan sambutan oleh Wakil Koordinator Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Kopertais Wilayah Dua Jawa Barat, Prof. Dr. Mukhtar Solihin, M.Ag. Ia berpesan dan memaparkan kepada mahasiswa untuk aktif dan bisa memanfaatkan peluang perkembangan revolusi industry 4.0 untuk kepentingan dakwah dan kehidupan ke depan.
Penghujung acara, Bupati Sambas, Kalimantan Barat, H. Satono, S.Sos.I., M.H., menyampaikan sambutan sebagai tamu undangan alumni. Ia menyampaikan pesan untuk menancapkan pondasi dakwah dengan kuat dan melakukan dakwah dengan ikhlas, cerdas, dan tegas.
“Kembalilah ke kampung halaman masing-masing. Lakukan dakwah, dakwah bil hal. Banyak masyarakat kita yang membutuhkan uluran tangan kita untuk berubah nash hidup mereka, mengubah paradigma berpikir mereka, mengubah ibadah mereka sehingga lebih benar sesuai tuntunan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam,” pesan Satono kepada adik-adik yang baru diwisuda tersebut.*[Ril/voa-islam.com]