BANDUNG (voa-islam.com) - Kamis (20/10/22) sore, Sekolah Pemikiran Islam (SPI) Bandung menggelar kembali perkuliahan yang dilaksanakan di Ruang Tafsir Masjid Istiqamah Citarum.
Kepala SPI Pusat Akmal Sjafril, ST., M.Pd.I., selaku narasumber para pertemuan ke-8 ini, mengajarkan cara membantah narasi liberal.
Peserta diajak menelaah teks hasil wawancara antara Julia Indiati Suryakusuma dengan Ulil Abshar-Abdalla. Julia menyatakan dirinya tidak percaya agama tapi percaya Tuhan.
“Malam ini kita belajar cara membantah, membedah pikiran orang. Teman-teman harus belajar menangkap maksud dari tulisannya. Jangan diterima begitu saja, karena ini dibutuhkan untuk mengetahui bagaimana cara berdebat, menguliti pemikiran orang,” ujar Akmal sebelum memasuki sesi diskusi.
Kandidat Doktor Sejarah UI itu juga mengatakan bahwa membaca tulisan-tulisan lawan yang menyenggol Islam terkadang membuatnya panas hati. Tetapi itu sangat perlu dilakukan, perlu dibaca dan dilihat.
“Karena kita perlu membantah dan umat butuh bantahan itu,” ungkapnya.
Selanjutnya, penulis buku Islam Liberal 101 ini membacakan paragraf pertama dan memberi kesempatan hadirin untuk menanggapi. Beberapa komentar muncul, tetapi ada satu yang tepat jawabannya.
“Julia ingin dipandang bahwa dirinya berpikiran luas,” ujar Trianka.
Akmal menyebut, sebelum membantah narasi, perlu mengetahui apa makna tersembunyi yang ada dalam tulisan.
“Kalo kita tahu niatnya apa, kita enggak perlu termakan sama pancingan itu, walaupun kita belum bisa membantah setidaknya kita tahu arah pembicaraan dia itu ke mana,” terangnya.
Alinea demi alinea dikuliti sampai habis. Diskusi itu membongkar makna-makna tersembunyi. Aktivis #IndonesiaTanpaJIL itu juga memberikan tips untuk meninjau narasi liberal.
“Hal yang paling mudah yaitu melihat kalimat-kalimat kontradiktif di dalamnya,” ungkap Akmal.
Menanggapi materi kelas ini, salah satu peserta, Ulfah Fauziah memberi komentar.
“Materi kemarin begitu menyadarkan saya bahwa kita perlu menjadi pribadi yang kritis di tengah era dengan kemajuan informasi yang semakin cepat didapatkan. Di luar sana, bertebaran bacaan-bacaan yg perlu kita kuliti secara seksama. Alhamdulillah, banyak sekali wawasan yang saya dapatkan dari Ustadz Akmal, dengan metode praktik langsung sangat efektif bagi saya memahaminya,” ujarnya. [azzahra/syahid/voa-islam.com]