View Full Version
Selasa, 01 Nov 2022

Indonesia Milik Semua, Tidak Boleh Satu Mazhab Ingin Menguasai Negara

SRAGEN (voa-islam.com) – Di acara Tabligh Akbar dan Peresmian Masjid Islamic Center Plupuh, Kabupaten Sragen Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir berpesan kepada negara supaya tidak bermahzab. Jika itu terjadi akan membahayakan bagi kemajemukan yang selama ini menjadi mozaik Bangsa Indonesia.

Menurutnya, Indonesia ini dibangun di atas fondasi persatuan semua. Di negara dengan kemajemukan yang tinggi perbedaan pandangan yang sifatnya cabang bukan pokok itu menjadi suatu yang biasa, saling tasamuh. Tidak boleh saling menyesatkan, merasa kelompoknya yang paling benar dan yang lain salah.

“Apalagi ada yang merasa mazhabnya besar dan kuat lalu ingin menguasai seluruh umat, ingin menguasai negara. Itu tidak betul, baik tidak betul dari segi ukhuwah, juga tidak betul dari segi ketatanegaraan,” ucap Haedar, Ahad (30/10) di Sragen.

Guru Besar Sosiologi ini menegaskan bahwa tidak boleh ada satu golongan atau satu mazhab yang ingin menguasai Indonesia untuk kepentingan mazhabnya untuk kepentingan mereka sendiri. Haedar menambahkan bahwa Indonesia ini milik bersama, ini merupakan makna dari persatuan Indonesia dan makna dari gotong royong.

“Jangan sering bicara gotong royong, persatuan, atau ukhuwah, lalu bicara tentang Pancasila, kebhinekaan tapi sifatnya, wataknya, prakteknya eksklusif. Eksklusif itu tadi merasa paling benar, paling kuat, paling besar lalu menyalakan yang lain dan merasa Indonesia itu sebagai miliknya,” tegas Haedar seperti dilansir muhammadiyah.or.id.

Dia menegaskan bahwa yang mengaku warga Muhammadiyah tidak boleh ada yang memiliki sifat seperti itu. Dirinya mendorong supaya warga Muhammadiyah untuk selalu berada pada garis haluan organisasi dan kepribadian Muhammadiyah, yang bisa bergaul dengan siapapun, beramal salih yang banyak tidak merasa paling benar dan tidak ingin menguasai orang lain, maka dia yakin keberkahan dan dibukakan pintu surga.

Ketika aktif bermuhammadiyah, imbuhnya, harus diniatkan murni karena Allah SWT sebagai usaha memperbaiki ibadah dan menambah ibadah melalui gerakan amal nyata untuk kemanfaatan bagi seluas-luasnya masyarakat. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version