JAKARTA (voa-islam.com)--DPP Wahdah Islamiyah melakukan kunjungan dan audiensi ke Kementerian Koperasi dan UKM, Senin (31/10/2022). Rombongan DPP Wahdah Islamiyah diterima oleh Luhur Pradjarto (Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Kementerian Koperasi dan Usaha kecil menengah RI) di lantai 7 Gedung Kementerian Koperasi dan UKM, Jalan Rasuna Said, Jakarta.
Adapun rombongan DPP Wahdah Islamiyah terdiri dari Syarifuddin Mabe Parenreng ( Ketua DPP), Fakhrizal Idris (Wasekjen DPP), Yudi Wahyudi (Manajer Wahdah Inspirasi Zakat Wilayah Jakarta), dan Jumli Alam Mapgun (Kepala Biro Humas DPP Wahdah Islamiyah).
Ketua DPP Wahdah Islamiyah Syarifuddin Mabe Parenreng mengatakan ada tiga hal yang disampaikan pada saat audiensi dengan Kementerian Koperasi dan UKM. Pertama, memperkenalkan Wahdah Islamiyah kepada Kementerian Koperasi dan UKM>
“Bahwa Wahdah Islamiyah hadir dari Sabang sampai Merauke. Kedua, kami juga memperkenalkan program-program kami yang terkait Kementerian Koperasi dan UKM yang telah kami lakukan. Ketiga, kami menginformasikan bahwa Wahdah Islamiyah akan menggelar Mukernas ke-15 tahun 2022,” kata Syarifuddin.
Harapannya, dari kegiatan audiensi terjalin kerja sama antara Wahdah Islamiyah dengan Kementerian Koperasi dan UKM.
Sementara itu, Kementerian Koperasi dan UKM menyambut hangat kunjungan DPP Wahdah Islamiyah. Luhur Pradjarto mewakili Kementerian Koperasi dan UKM mengapreasiasi DPP Wahdah Islamiyah yang telah memiliki koperasi-koperasi.
“Kami prinsipnya menyambut baik kedatangan Wahdah Islamiyah. Apa yang sudah dilakukan Wahdah Islamiyah yang sudah punya koperasi-koperasi, saya kira bagus,” ujar Luhur kepada wartawan.
Luhur berpesan agar koperasi yang sudah dibentuk untuk dijalankan secara efesien dan efektif. Ia berharap koperasi yang dibentuk Wahdah Islamiyah ini semakin membesar.
“Wahdah Islamiyah ini kan besar, membuat koperasi itu harus betul-betul matang, besar. Apalagi Wahdah Islamiyah ini membina UKM-UKM. Koperasi Wahdah Islamiyah bisa menjadi aggregator yang membeli produk UKM dan dipasarkan. Sehingga ini dapat memberdayakan ekonomi umat,” ungkap Luhur.
Dikatakan Luhur,n Wahdah Islamiyah bisa mencontoh kesuksesan koperasi yang dikelola Pesantren Sidogiri Bangil, Jawa Timur dan Koperasi Benteng Mikro Indonesia di Banten. Kedua koperasi ini berbasis syariah.
“Secara khusus Koperasi Benteng Mikro Indonesia ini mampu memberikan dukungan kepada anggotanya dengan membangun rumah gratis. Ini atas pengelolaan dari pengurusnya,” jelas Luhur.
Ada juga Koperasi Al Ittifaq di Ciwedey Bandung, Jawa Barat. Koperasi ini, lanjut Luhur, sukses menjadi aggregator dari produk-produk hortikultura para anggotanya.
“Dia melakukan pembinaan kepada anggotanya untuk bercocok tanam yang benar. Produknya itu akan dipasarkan koperasi. Dan juga bekerja sama dengan supermarket,” kata Luhur.*