BANDUNG (voa-islam.com) - “Sebelumnya saya memberi kelas ini judul ‘The Golden Age of Islam’. Tapi ternyata setelah menyimak wawancara Prof. Al-Attas, saya menyadari kalau istilah Golden Age itu kurang tepat,” ujar Akmal Sjafril, pengampu perkuliahan ke-18 Sekolah Pemikiran Islam (SPI) Bandung pada Kamis malam, 16 Februari 2023 lalu.
Pada kelas yang dilaksanakan di ruang tafsir Masjid Istiqomah ini, Akmal Sjafril membahas topik kemajuan dan kemunduran peradaban manusia, utamanya peradaban Islam.
Ia menjelaskan, istilah Golden Age berasal dari perspektif Barat yang memandang bahwa peradaban itu berjalan linier. Dimulai dari masa kemunculan, menanjak, masa puncak kejayaan, lalu akhirnya mundur kemudian runtuh.
“Padahal dalam Ali-Imran ayat 140, Allah menjelaskan bahwa peradaban itu bersiklus. Yang maju bisa mengalami kemunduran, dan yang saat ini mundur dapat kembali bangkit,” ujarnya.
Akmal juga menjelaskan bahwa benih yang perlu dipersiapkan untuk menghadirkan kembali musim semi peradaban Islam adalah dengan ilmu.
“Islam adalah peradaban ilmu. Dalam Al-Quran surah Ali Imran ayat 190 dinyatakan bahwa Allah menciptakan langit dan bumi, malam dan siang sebagai tanda untuk orang-orang yang berfikir. Umat islam disuruh untuk berfikir agar mendapatkan ilmu atau pelajaran. Peradaban islam sangat identik dengan pendidikan karena dimana ada masyarakat muslim pasti ada madrasah,” terangnya.
Ulfah, salah satu peserta kelas mengungkapkan pendapatnya terkait materi yang disampaikan dalam perkuliahan tersebut. Menurutnya, penulisan sejarah peradaban Islam sudah cukup banyak dan apik di berbagai buku non-fiksi sejarah saat ini.
Bahkan di sekolah-sekolah, materi Sejarah Peradaban Islam, termasuk profil para cendekiawan Islam dunia hingga para tokoh di Nusantara sudah menjadi salah satu elemen di kurikulum baru (kurikulum merdeka) tingkat SMA-sederajat saat ini.
“Alhamdulillah, setelah mengikuti kelas SPI kemarin, banyak hal yang membuat Ulfah lebih memahami tema terkait. Terutama mengenai peran aqidah yang sangat luar biasa dalam peradaban Islam, bagaimana sebetulnya aqidah menjadi pintu masuk sikap rasional seorang muslim. Sehingga menjadikan Islam pada dasarnya tidak mengandung konflik apapun dengan sains, bahkan keduanya amat berkaitan, karena dengan belajar sains yang benar kita akan menemukan kebesaran Allah Swt,” tambah Ulfah. [fauziyah/syahid/voa-islam.com]