View Full Version
Sabtu, 19 Aug 2023

Faisal Basri: Semua Nilai Tambah Smelter Nikel Lari Ke China

 

JAKARTA (voa-islam.com) - .

Demikian disampaikan Ekonom Indef, Faisal Basri, dalam podcast Yusron Senpai, bertajuk “Silang Pendapat Hilirisasi Nikel, Untungkan Cina?”, dikutip Sabtu (19/8/2023).

“Nilai tambah yang diciptakan smelter nikel itu sebagian besar lari ke Cina. Saya katakan, kira-kira ya persisnya segitu, 90 persen, lari ke Cina,” katanya.

Dijelaskan Faisal, nikel yang dimiliki Indonesia justru lebih banyak dinikmati pengusaha-pengusaha asal China, lantaran para pemodal bisnis nikel di Tanah Air didominasi China.

“Siapa yang menikmati? Ya pengusaha, sebagian besar pengusaha smelter nikel yang belakangan datang ke Indonesia berasal dari Cina. Setahu saya modalnya berasal dari bank-bank Cina yang besar-besar itu, ada Industrial and Commercial Bank of Cina (ICBC), Bank of China,” ungkapnya.

Soal nilai tambah, sambung Faisal, beberapa komponen ikut mempengaruhi nilai tambah, selain kekuatan modal, ada juga tenaga kerja, dan lahan, yang menjadi tempat beroperasinya eksplor nikel. Tenaga kerja itu juga ada yang didatangkan dari Cina.

 

“Tenaga kerja kan harus ada dan dapat upah, nah bisa dihitung. Satu lagi, lahan. Ada lahan pabriknya, bayar sewa istilahnya. Walau punya sendiri harus dihitung sewa. Nah sewanya dalam bentuk apa? PBB (pajak bumi dan bangunan)? Itu kan tanah negara. Jadi sampai sekarang saya masih yakin, nilai tambahnya lari semua ke Cina,” pungkasnya. (RMOL)


latestnews

View Full Version