JAKARTA (voa-islam.com) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendorong langkah-langkah strategis untuk perdamaian yang terjadi pada konflik Palestina-Israel.
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional (HLNKI), Prof Sudarnoto Abdul Hakim menyampaikan, agresi militer Israel semakin membabi buta. Sehingga, semakin banyak korban berjatuhan dari warga Palestina.
"MUI tidak mengharapkan perang yang semakin terbuka. Korban sipil dari Palestina semakin banyak berjatuhan. Harus ada langkah strategis perdamaian," kata Prof Sudarnoto dalam Konferensi Pers terkait Perdamaian Palestina-Israel di Aula Buya Hamka, Kantor MUI, Jakarta Pusat, Jum'at (13/10/2023).
Prof Sudarnoto menambahkan, konflik Palestina-Israel yang kembali terjadi ini sebenarnya sudah ada Resolusi dari Dewan Keamanan PBB. Dalam resolusi tersebut secara tegas menyatakan bahwa negara Palestina dan Israel harus berdamai.
"Syaratnya memang Israel harus mundur dan mengembalikan hak-hak Palestina yang selama ini sudah dirampas secara ilegal. Tanah dan pemukiman diambil secara paksa oleh Israel ini ilegal," tegasnya.
Prof Sudarnoto menyampaikan, apa yang dilakukan oleh Israel merupakan pelanggaran internasional. Salah satu sebabnya, tegasnya, Resolusi PBB terkait solusi dua negara atau two state solution telah dilanggar oleh Israel.
Sudarnoto mengatakan, narasi yang dibangun bahwa Hamas telah melakukan terorisme tidaklah benar. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Hamas dari Palestina ini merupakan bentuk perlawanan atas apa yang dilakukan oleh Israel sejak 1948 hingga hari ini yang menyebabkan banyaknya korban dari rakyat Palestina.
Prof Sudarnoto menyebut bahwa terorisme yang sebenarnya adalah Israel. Ia berharap, pemerintah Indonesia bisa menyakinkan pihak Mesir untuk meringankan beban warga Palestina dengan melakukan berbagai bantuan.
Salah satunya, lanjutnya, dengan membuka blokade. Ia juga mendorong agar pemerintah Indonesia dan OKI untuk segera melakukan pertemuan darurat.
"Kami berharap, DK PBB bisa melakukan pertemuan darurat. Siapa tau dalam pertemuan darurat PBB dengan waktu yang cepat, Amerika sudah kembali pada hati melihat kedamaian dunia ini, tidak lagi kepentingan lain seperti ekonomi," ujarnya.
Menurutnya, bila hal ini terus menerus dilakukan dapat menjadi masalah karena perang dipersepsikan sebagai sebuah bisnis dalam jual beli senjata.
Hadir dalam konferensi pers tersebut Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan, Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis, dan Ketua MUI Bidang Kerukunan Umat Beragama Buya Yusnar Yusuf. (MUID)