BANDA ACEH (voa-islam.com) - RQV (Rumah Qur'an Violet) Indonesia hari kamis (2/11/2023) melaksanakan aksi bela Palestina di Bundaran Simpang Lima Kota Banda Aceh. Aksi yang berlangsung sejak pukul 16:00 - 18:00 WIB ini juga diikuti oleh Ikatan Mahasiswa Pemuda Seuramoe Mekkah, Dayah Riyadhul Jannah, ormas PW PERSIS Aceh dan Rumah Relawan Remaja.
Aksi bela Palestina yang diikuti oleh ±500 orang ini dibuat sebagai aksi penolakan secara tegas terhadap pembantaian manusia secara massal yang dilakukan oleh Zionis Israel kepada Rakyat Palestina. Selain melakukan pembantaian, Israel juga menjadikan Palestina sebagai penjara terbesar di dunia dengan menutup akses pemberian bantuan untuk Palestina, memutus listrik dan internet dan masih banyak perbuatan keji lainnya yang dilakukan oleh Zionis Israel. Dengan rangkaian penyerangan yang dilakukan Israel, lantas tak membuat para peserta aksi berdiam diri saja, mereka ingin memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
Dalam aksi bela Palestina yang diprakarsai oleh RQV Indonesia, para peserta aksi menyampaikan tuntutan terhadap penolakan tegas atas serangan yang dilakukan oleh Zionis Israel kepada Rakyat Palestina dengan mengajak masyarakat untuk mendukung Palestina merdeka, juga menyerukan melakukan qunut nazilah dalam shalat berjamaah disetiap Mesjid dan tempat shalat lainnya, selalu mendo'akan masyarakat Palestina.
Tak hanya itu, para peserta aksi juga dengan tegas mendesak Pemerintah Aceh dan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh untuk terlibat dalam rangka mendukung Palestina merdeka dengan mencabut izin usaha Israel dan Amerika yang tersebar di seluruh Aceh yang mendanai tentara Zionis Israel melakukan pembantaian terhadap Rakyat Palestina dan ikut andil di kancah Internasional dalam menyuarakan gencatan senjata di Palestina untuk mengembalikan hak-hak Palestina yang sudah dirampas oleh Israel.
Muhammad Belva sebagai Koordinator Aksi, juga mengajak warga Aceh untuk memboikot semua produk rumah tangga, makanan dan minuman yang merupakan produk dari Zionis Israel dan Amerika yang keuntungannya digunakan oleh tentara Zionis Israel di Palestina. Karena Rakyat Palestina sangat berharap dukungan dari kita dalam mengurangi kekejaman yang dilakukan oleh Zionis Israel. Walaupun saat ini kita diluar Palestina belum bisa berjuang bersama Rakyat Palestina, setidaknya bisa menghancurkan sumber pendanaan Zionis Israel, begitu diungkapkan oleh Belva.
Dampak dari serangan yang dilakukan oleh Zionis Israel begitu besar, ketersediaan pangan untuk mayarakat Palestina semakin sedikit, persediaan air semakin berkurang dan terjadi kekosongan persediaan medis. Maka dari itu, RQV Indonesia melakukan penggalangan dana kemanusiaan untuk membantu masyarakat Palestina. Maka dari itu, bagi siapapun masyarakat Aceh yang ingin membantu dan menginfakkan hartanya kepada masyarakat Palestina, RQV Indonesia bersedia menyalurkan bantuan tersebut ke Rakyat Palestina.
Ketua bidgar Dakwah PW. Persis Aceh Ustadz Dr. Muhammad Yusran Hadi, Lc., MA turut memberikan orasi bela Palestina. Ia menyampaikan kekejaman Israel dengan melancarkan serangan udara terhadap kota Gaza Palestina tanpa hentinya setiap harinya sejak Sabtu 7 Oktober 2023 sampai hari ini. Israel membombardir kota Gaza dengan ribuan rudal dalam serangan udara ini dengan brutal dan membabi buta.. Serangan udara ini menghancurkan kota Gaza dan membantai warga Gaza yang mayoritas muslim, termasuk anak-anak, wanita, lansia, wartawan, dan para medis. Bahkan Israel menggunakan bom fosfor yang dilarang dalam hukum internasional.
Hingga Kamis (2/11/23) memasuki hari ke 27 perang Israel dan Hamas, serangan udara Israel yang brutal dan mematikan tersebut telah mengakibatkan korban tewas syahid sebanyak lebih dari 8.500 orang dari warga Gaza, termasuk anak-anak lebih dari 3.500 orang dan wanita lebih dari 2.300 orang, dan korban luka-luka lebih dari 28.000 orang. Selain itu, ribuan bangunan berupa rumah, perkantoran, toko, masjid, gereja, sekolah, dan lainnya hancur akibat serangan ini. Bahkan rumah sakit yang seharusnya menjadi zona aman dalam perang menjadi sasaran rudal-rudal Israel yang mematikan termasuk rumah Sakit Indonesia di Gaza. Rudal israel juga menghantam rumah sakit Baptis Al-Ahli yang mengakibatkan 500 orang tewas syahid dan ratusan orang terluka pada Selasa (17/10).
Tak hanya itu, Ustadz Yusran juga menambahkan bahwa Israel memutuskan aliran listrik dan suplai air bersih ke Gaza, menghancurkan saluran komunikasi, serta menghalangi bantuan kemanusiaan dari berbagai negara berupa makanan, minuman, selimut, pakaian, obat-obatan dan bahan bakar minyak. Bantuan ini dilarang masuk ke Gaza sehingga tertahan di perbatasan Rafah Mesir dengan Palestina. Padahal, bantuan ini sangat dibutuhkan oleh warga Gaza yang berjumlah 2,3 juta jiwa. Kondisi di Gaza saat ini sangat menyedihkan dan mengerikan. Gaza krisis kemanusiaan dan darurat bantuan kemanusiaan.
Ustaz Yusran menjelaskan bahwa umat Islam itu bersaudara sebagai ditegaskan dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah. Oleh karena itu, persaudaraan karena agama atau iman yang sering diisebut dengan ukhuwwah islamiyah itu hukumnya wajib bagi setiap muslim.
Ia menjelaskam bahwa ukhuwwah Islamiyah yang terbentuk karena iman itu wajib diwujudkan dengan sikap dan perbuatan nyata berupa solidaritas terhadap saudaranya yang menderita, mencintainya, menolongnya, peduli dan berempati terhadap penderitaannya, dan membelanya,. Inilah manifestasi dari ukhuwah Islamiyah yang diperintahkan oleh Al-Qur'an dan As-Sunnah.
Menurutnya, dalam konteks Palestina saat ini, wujud dari persaudaraan tersebut adalah dengan berjihad untuk menghentikan aksi pembantain Israel, membela Palestina, berempati dan merasakan penderitaan warga Gaza, menggalang dana untuk memberikan bantuan kemanusiaan, mendoakan keselamatan dan kemenangan mereka, dan mendoakan kehancuran Israel dan negara-negara yang membantunya serta memboikot produk Israel. Inilah makna solidaritas yang diwajibkan dalam Islam.
Umat Islam wajib bersolidaritas terhadap saudara-saudaranya yang tertindas dan terzalimi di Gaza Palestina sesuai dengan kemampuannya, Para pemimpin negara-negara Arab dan muslim tidak cukup mengutuk Israel, namun harus memaksa Israel untuk menghentikan aksi brutalnya dengan cara militer, politik dan ekonomi. Bila Israel tidak menghentikan aksi pembantaiannya tersebut, maka para pemimpin negara-negara Arab dan muslim harus mengambil tindakan tegas dengan mengirimkan pasukan untuk membela Palestina, memberikan senjata kepada pejuang Palestina, mengusir dubes Israel dan memutuskan hubungan diplomatik, dan mengembargo ekonominya.
Adapun umat Islam yang bukan pemimpin negara berkewajiban pula membantu Palestina dengan jihad, mengadakan aksi bela Palestina untuk protes dan kecam Israel, melakukan penggalangan dana dan bantuan kemanusiaan berupa makanan, obat-obatan, pakaian, bahan bakar minyak, mendoakan keselamatan dan kemenangan Palestina, mendoakan kehancuran Israel dan para pendukungnya, dan memboikot produk Israel. Setiap Muslim wajib membantu sesuai kemampuannya masing-masing. Demikian orasi yang disampaikan Ustaz Yusran. (MB/Ab)