View Full Version
Rabu, 17 Jan 2024

Tokoh Ormas Islam Tekankan Pentingnya Persatuan Dan Pemimpin Yang Amanah

JAKARTA (voa-islam.com) – Silaturahim Nasional (Silatnas) yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengundang sejumlah tokoh Ormas Islam dan Majelis-Majelis Agama Indonesia, di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Selasa (16/01/2024). Sejumlah tokoh pun didaulat menyampaikan orasinya. 

Dalam kesempatan tersebut perwakilan Nahdlatul Ulama, turut hadir sebagai pembicara yaitu KH Zulfa Mustafa. Waketum PBNU ini menyampaikan apresiasinya untuk kegiatan ini. 
 
"Persatuan bangsa Indonesia menjadi hal paling utama yang harus kita junjung bersama. Jangan sampai karena perbedaan pilihan saat pemilu jadi memecah belah persatuan," katanya, Selasa (16/1/2024).
 
Jelang pemilu, dia mengingatkan dua hal penting untuk yang bisa merusak persatuan yaitu uang dan politik yang dibungkus dengan agama.
 
"Politik uang dan politik yang mengatasnamakan agama keduanya harus kita hindari. Sebab benih-benih perpecahan timbul dari keduanya terlebih saat pemilu," ungkap dia.
 
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir pula Ketum PP Muhammadiyah, Prof Syafiq A Mughni yang menyampaikan setiap pemimpin memegang mandat yang rakyat berikan. Oleh karenanya, amanah tersebut haruslah dijalankan dengan baik dan benar.
 
"Setiap kita adalah pemimpin. Terlebih yang duduk di kursi pemerintahan. Oleh sebab itu, tunaikanlah amanah kepada orang yang memberikan amanah yaitu rakyat dan jangan berkhianat," tegas Prof Mughni.
 
Menurut dia, kontestasi pemilu tak sekadar pelaksanaan yang wajib dilakukan oleh setiap warga negara. Lebih dari itu, ia juga dipandang sebagai amanah yang harus dilaksanakan sebaik-baiknya.
 
Dia juga mengingatkan bahwa tokoh agama, Pemerintah, KPU, Bawaslu, hingga aparat keamanan memegang amanah rakyat. Apabila amanah tersebut dikhianati, maka kehancuranlah yang akan menunggu.
 
Sementara itu, saat menyampaikan pidato pembukaan, Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar menyoroti pentingnya penyelenggaraan pemilu dengan adil, jujur, dan terbuka. Hal tersebut merujuk kepada kebebasan berpendapat dan prinsip demokrasi bangsa ini.
 
"Pemilu yang damai dan bermartabat sejatinya merupakan jalan menuju Indonesia yang adil dan makmur," beber dia.
 
Menurut dia, berjalannya pemilu dengan baik diperlukan upaya-upaya strategis untuk mewujudkannya. Tidak dapat dipungkiri, peran tokoh dan majelis-majelis agama yang ada di Indonesia memberikan pengaruh yang besar.
 
Dalam pandangan Ketum MUI ini, beda pilihan dalam pemilu nanti, bukanlah sesuatu hal yang perlu ditanggapi dengan pertikaian. Justru ragam perbedaan yang ada menjadi ciri khas yang dimiliki bangsa Indonesia.
 
"Kepada seluruh pimpinan ormas Islam harap dapat mengajak para imam, mubaligh, ustadz, dan khotib di masjid untuk memberikan edukasi kepada umat terkait pelaksanaan pemilu yang damai dan bermartabat," imbau Kiai Anwar.
 
Tak hanya NU dan Muhammadiyah, ormas Islam yang berada dalam naungan MUI turut hadir di antaranya Mathla'ul Anwar dan Persatuan Umat Islam (PUI).
 
Dalam Silaturahim Nasional Majelis-Majelis Agama ini mengusung tema "Mengawal Pemilu Damai, Jujur, Adil Dan Bermartabat”. Kegiatan yang digagas MUI ini turut dihadiri unsur Pemerintah, ormas Islam , aparat keamanan, tokoh agama, KPU serta juga Bawaslu.
 
Setelah orasi dari berbagai narasumber, kegiatan Silatnas juga dilanjutkan dengan Deklarasi MUI. Kegiatan ini sebagai simbol bahwa MUI mendorong seluruh elemen masyarakat dan Pemetintah untuk mewujudkan pemilu damai dan bermartabat. (MUID)

 


latestnews

View Full Version