BEKASI (voa-islam.com) - Pondok Pesantren Nuu Waar Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) yang berlokasi di Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat kembali menggelar Mukhayyam Alquran untuk para santri selama satu bulan. Program unggulan ini rutin digelar setiap semester.
Mudir Ponpes Nuu Waar AFKN, Ustaz Abdul Kholiq, SQ mengatakan Mukhayyam Al-Qur'an merupakan program akselerasi menghafal Al-Qur'an yang berlangsung dari 12 Januari hingga12 Februari 2024.
"Target dalam sebulan setiap santri hafal 5 hingga 7 juz," jelas Ustaz Kholiq, Senin (29/1/2023).
Dikatakan Ustaz Kholiq, Mukhayyam Alquran dibagi enam sesi halaqah dalam sehari. Dari subuh hingga malam hari.
"Diluar enam sesi itu, santri kita wajibkan hafalan mandiri. Jadi selama 24 jam itu selalu bersama Al-Qur'an. Bahkan banyak santri yang tertidur sambil memeluk Al-Qur'an," kata Ustaz Kholiq.
Alumnus Sarjana Quran PTIQ Jakarta itu mengungkapkan, setiap santri yang mampu memenuhi target diberi penghargaan atau reward.
"Siapa yang lompatannya cepat, siapa yang masih stagnan itu kita pantau. Bagi yang tidak memenuhi target kita kumpulkan lagi. Ada waktu khusus untuk mengkarantina lagi," ujar Ustaz Kholiq.
Menurut Ustaz Kholiq, para dewan guru tidak bosan memberi semangat agar para santri memenuhi target hafalan. "Kita bagikan trik menghafal Al-Qur'an. Misalnya, satu baris, baca dua kali umur (usia). Kalau umurnya 10 tahun, berarti 20 kali baca menggulang. Insyaallah efektif," ungkap Ustaz Kholiq.
Trik ini dijalani para santri. Salah satunya Muhammad Fadil Laudengi, 16 tahun. Saat menghafal ia terus mengulang-ulang bacaan Al-Qur'an.
"Jadi kalau menghafal itu usahakan baca berulang-ulang insyaallah pasti hafal. Dari subuh hingga malam pegang Al-Qur'an," kata Fadil, santri asal Raja Ampat, Papua Barat Daya ini.
Kendala yang dihadapi pasti ada. Misalnya rasa mengantuk dan malas. Untuk mengatasinya biasanya Fadil berwudu.
"Segera ambil air wudu. Terus menghafal lagi. Saya sudah tiga juz selama 12 hari," jelas Fadil.