JAKARTA (voa-islam.com) - Indonesia tercatat lebih banyak mengimpor barang dari Israel dibandingkan dari Iran.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), total nilai impor Indonesia dari Israel tercatat mencapai 21,93 juta dolar AS (Rp350 miliar), atau setara 0,22 persen dari total impor Timur Tengah.
Mayoritas barang yang diimpor terdiri dari mesin dan peralatan mekanik serta bagiannya, perkakas dan peralatan dari logam tidak mulia, serta mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya.
Sementara total impor Indonesia ke Iran dilaporkan hanya mencapai 11,72 juta dolar AS (Rp187 miliar) atau setara 0,12 persen total impor ke Timteng.
"Komoditas utama yang kita impor dari Iran adalah buah-buahan, bahan bakar, mineral, serta bahan kimia organik," ujar Amalia.
Meski demikian, nilai ekspor Indonesia ke Iran diketahui lebih besar daripada ke Tel Aviv, dengan total 195,13 juta dolar AS (Rp3,1 triliun), atau setara dengan 2,15 persen di sepanjang tahun 2023.
"Tiga komoditas utama yang diekspor Indonesia ke Iran antara lain buah-buahan, kendaraan dan bagiannya, serta berbagai produk kimia," kata Amalia.
Sementara itu, nilai ekspor dari Indonesia ke Israel sepanjang tahun lalu mencapai 165,77 juta dolar AS (Rp2,6 triliun), setara 1,83 persen dari total ekspor Indonesia ke Timur Tengah.
Adapun komoditas yang paling banyak diekspor Indonesia ke Israel yaitu lemak dan minyak hewan atau nabati, alas kaki, serta mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya.
Untuk itu, jika dilihat berdasarkan nilai surplusnya, Indonesia mencatatkan nilai surplus neraca dagang lebih besar dengan Iran, yaitu sebesar 183,41 juta dolar AS (Rp2,9 triliun). Sementara nilai surplus neraca dagang Indonesia dengan Israel hanya mencapai 143,84 juta dolar AS (Rp2,2 triliun). (RMOL)