View Full Version
Sabtu, 01 Jun 2024

Ribuan Demonstran 'Kepung' Kedubes AS Protes Kebrutalan Zionis Israel

JAKARTA (voa-islam.com) - Ribuan demonstran berkumpul di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta pada hari Sabtu (1/6/2024) dalam aksi damai "All Eyes on Rafah Semilyar Laknat untuk Zionis Israel”.

Aksi ini digelar sebagai bentuk protes terhadap tindakan brutal militer Israel yang menyerang satu-satunya tempat berlindung warga Gaza, Kota Rafah, baru-baru ini.

Sejak pagi hari, massa mulai memadati kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Mereka datang dari berbagai daerah di Jabodetabek, dengan membawa spanduk dan poster yang berisi kecaman terhadap Israel dan Amerika Serikat.

Ketua Pelaksana Aksi All Eyes on Rafah, Ustadz Bachtiar Nasir, mengatakan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia marah atas genosida yang dilakukan Israel di Rafah.

“Ini sebagai ungkapan dan kekecewaan kami. Kami marah atas pembantaian yang dilakukan Israel. Salah kalau kami tidak marah,” kata Bachtiar.

Menurut Bachtiar, aksi tersebut sengaja digelar di Kedubes AS karena negara itu dianggap sebagai dalang dari pembantaian yang dilakukan Israel.

“Gara-gara Amerika All Eyes on Rafah terjadi, seandainya AS bertindak maka tidak akan ada aksi bakar bayi, memenggal kepala bayi yang dilakukan Zionis,” ujarnya.

Desak pemerintah RI prakarsai bantuan militer ke Gaza

Dalam aksi demonstrasi All Eyes on Rafah, ribuan massa yang tergabung dalam KIBBM itu meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pemerintahan selanjutnya untuk menghentikan kebrutalan yang dilakukan Israel.

“Di akhir kepemimpinan Jokowi, kami meminta pemerintah untuk mengesahkan Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VIII yang mendorong Pemerintah memprakarsai bantuan militer bersama negara lain untuk menghentikan kekejaman zionis Israel,” kata Ketua Pelaksana Aksi All Eyes on Rafah, Ustadz Bachtiar Nasir.

Dalam kesempatan tersebut, KIBBM juga meminta pemerintah Indonesia menjalin komunikasi dengan negara-negara Islam lainnya seperti yang tergabung dalam negara-negara Islam (OKI) untuk merealisasikan rencana tersebut.

“Kita tidak boleh diam sementara saudara kita di Palestina terus menderita akibat zionis Israel,” sambungnya dalam orasi tersebut. (BS)


latestnews

View Full Version