BANDUNG (voa-islan.com) - Sekolah Pemikiran Islam (SPI) Bandung menggelar perkuliahan pekan ketiga dengan tema Ru’yatul Islam lil Wujud pada Kamis malam (12/09/24) di Masjid Istiqomah Bandung dengan menghadirkan Dr Wendi Zarman sebagai pemateri dalam pertemuan tersebut.
Dosen di Universitas Ilmu Komputer Bandung tersebut memaparkan, “setiap manusia punya cara pandang hidup mengenai kehidupan atau worldview. Worldview atau perangkat keyakinan asasi itu pasti berujung pada pertanyaan penting dalam kehidupan seperti ‘apakah Tuhan ada?’, ‘bagaimana kehidupan setelah mati?’ dan lain lainnya.”
Lebih lanjut, Wendi menjelaskan bahwa Islam melalui wahyu bisa menjawab setiap pertanyaan berat yang sulit dipahami secara aqli oleh filsafat. “Dengan pandangan ini, umat Islam bisa memiliki makna yang kuat pada kehidupan yang didasarkan pada ketuhanan Allah SWT,” jelas Direktur Institut Pemikiran dan Pembangunan Islam.
Antusiasme murid terlihat dari banyaknya pertanyaan di akhir perkuliahan kali ini. Pertama, Khadijah menanyakan, “Saya pernah ditanya soal ideologi oleh teman saya. Saya jawab Islam. Tetapi teman saya menyangkal bahwa ideologi tidak boleh berbasis agama dan harus dapat dipertentangkan. Bagaimana seharusnya saya bersikap soal hal itu?”. Dr Wendi memberikan jawaban, “Ideologi sebagai dasar hidup boleh didasarkan pada apapun termasuk agama. Hanya saja, pandangan sekuler membuat adanya pandangan bahwa agama harus dipisahkan dari kehidupan bernegara.”
Pertanyaan berikutnya adalah dari Istiqillah, “Sejak kecil saya merasa inferior soal keislaman saya yang saya dapat sejak lahir. Saya jadi bertanya tanya soal Islam. Kapankah kebenaran itu ada menurut Islam?” Dr Wendi menanggapi pertanyaan tersebut dengan lugas, “Kebenaran Islam itu sudah ditetapkan bahkan sebelum kita ada. Mengenai sikap inferior, ada kemungkinan ilmu kita yang masih kurang untuk melihat kebesaran Islam.”
Setelah kajian, Qirani memberikan tanggapannya mengenai kajian tersebut. “Materi ini menyadarkan saya bahwa setiap pertanyaan besar dalam hidup saya ternyata dapat dijawab dengan menggunakan worldview of Islam.” (BR/Ab)