View Full Version
Sabtu, 05 Oct 2024

Wendi Zarman: 'Diin al Islam Hutang Manusia atas Eksistensinya'

BANGUNG (voa-islam.com) - Sekolah Pemikiran Islam (SPI) Bandung menggelar pertemuan ke-6 tentang Diin al Islam di Masjid Istiqomah, Citarum Bandung pada Kamis (03/10/2024) malam. Perkuliahan tersebut diisi oleh Ustadz Wendi Zarman sebagai pemateri sekaligus pemantik diskusi.

Sebagai permulaan, Wendi bertanya kepada para murid, “Mengapa kalian memilih Islam sebagai agama?” Beberapa murid mengungkapkan alasannya seperti keturunan dari orang tua, faktor lingkungan, atau pun kebutuhan ruh dan ketenangan hati dalam agama Islam.

Wendi pun menjelaskan bahwa dalam Islam, istilah agama sebenarnya kurang sesuai dan kata yang lebih tepat adalah diin. “Dalam konsep diin, kita berhutang kepada Allah. Sebagai seseorang yang berhutang, maka kita akan terikat hukum pada otoritas yang memberi hutang berbentuk kebaikan itu sendiri," ungkap Wendi. Lebih jauh lagi, ia juga menyebutkan bahwa hutang yang dimaksud sudah dimulai dari terciptanya eksistensi seorang manusia, kemudian bertambah dengan segala nikmat dan sumber daya yang Ia karuniakan kepada makhluk-Nya.

"Allah punya otoritas terhadap kita. Jika kita menyadari semua nikmat dari Allah, kita akan terikat kepada Allah. Adanya hukum atau aturan menuntut adanya ketaatan dan kepatuhan sebagai bentuk penghambaan. Islam adalah aturan yang sah, agama yang diridoioleh Allah. Maka dari itu, Diin adalah penyerahan diri atau aslama. ," papar penulis buku The Worldview of Islam : Pokok-pokok Kayakinan dalam Pandangan Hidup Islam.

Salah satu murid SPI Bandung, Retno  Istykhomah menuturkan rasa syukurnya karena terlahir sebagai Muslim, "Banyak sekali insight yang saya dapatkan dari materi semalam, khususnya buat kita yang sudah muslim dari lahir, tidak banyak Muslim yang sadar betul untuk mengkaji dan mendalami agamanya sendiri karena merasa sudah dianut sejak lahir."

Retno yang juga merupakan seorang guru sekolah dasar mata pelajaran akhlak dan Sejarah Islam itu juga menuturkan pentingnya bagi umat Muslim untuk dekat dengan agama sebagai solusi dari permasalahan yang kini kian terjadi. "Padahal kalau mau direnungi lebih dalam, kenapa kita merasa cemas, khawatir berlebihan, overthinking, gersang, burnout, ya itu karena kita jauh dari diin kita sendiri."

Retno yang diwawancarai pada Jum’at (04/10) pagi itu juga menambahkan tentang motivasinya untuk menggali ilmu agama lebih dalam lagi, "Setelah dapat materi tentang Diin al Islam, jadi lebih semangat lagi untuk menimba ilmu tentang Islam karena masih banyak sekali yang belum kita ketahui." (Rosi Risalah/Ab)


latestnews

View Full Version