JAKARTA (voa-islam.com) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengecam serangan yang dilancarkan militer Israel (IDF) di markas pasukan penjaga perdamaian PBB di Libanon (UNIFIL) pada Kamis (10/10/2024) waktu setempat.
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, menyebut serangan tersebut sebagai tindakan tidak bermoral yang hanya akan memperburuk konflik di Timur Tengah.
"Serangan yang dilakukan oleh IDF terhadap markas pasukan perdamaian PBB di Libanon ini adalah kebejatan moral dan rusaknya akal dan mental IDF dan pemerintah Israel secara umum," tegas Sudarnoto dalam pernyataan kepada RMOL, Jum'at (11/10/2024).
Ia menambahkan bahwa insiden ini menunjukkan bahwa Israel tidak menghormati hukum internasional dan tidak memiliki niat untuk menciptakan perdamaian.
"Cara-cara ini sama sekali tidak akan bisa menghentikan pembantaian yang dilakukan oleh IDF. Harus menunggu separah apalagi untuk menghentikan IDF?" katanya.
Untuk itu, Sudarnoto menyerukan perlunya konsolidasi global untuk mengakhiri tindakan kekerasan Israel.
"Langkah pertama melalui cara diplomatik dengan meyakinkan dan mendesak Amerika untuk tidak lagi menjadi backbone secara ekonomi, politik, diplomatik, dan militer negara teroris Israel," tegasnya.
Selanjutnya, ia menyerukan desakan kepada IDF, agar mereka mundur dan melindungi warga sipil dari kekejaman yang terjadi.
" Hemat saya, kita semua, negara negara di dunia dan masyarakat seluruh dunia tidak mungkin lagi membiarkan Israel," pungkasnya. (RMOL)