SEMARANG (voa-islam.com) - Ditengah hiruk pikuk persiapan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2024-2029, Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Sabtu (19/10/2024).
Penandatanganan dilakukan oleh Presiden AFKN KH Dr. MZ Fadzlan Rabbani Garamatan dan Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang Prof. Dr. Mohammad Fauzi, M.Ag di Gedung Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang, Jawa Tengah.
Menurut Presiden AFKN Kiai Fadzlan Garamatan, MoU tersebut dilakukan dalam rangka kerja sama dakwah pedalaman. Kiai Fadzlan mengatakan pihak Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo berencana melakukan penempatan 80 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.
Penempatan mahasiswa KKN di Fakfak direncanakan pada awal Februari 2025 mendatang. Mahasiswa akan berangkat dari Surabaya menuju Fakfak dengan menggunakan kapal laut.
"Insyaallah mahasiswa akan KKN di Fakfak selama empat bulan atau setara 20 SKS. Mereka disebar di delapan kampung atau distrik. Karena berdekatan dengan bulan puasa, mahasiswa ini akan mengisi syiar Ramadhan di kampung-kampung," ungkap Kiai Fadzlan.
Selama KKN, jelas Kiai Fadzlan, mahasiswa dan masyarakat akan saling memberikan pencerahan dan berbagi pengalaman.
"Mahasiswa dan masyarakat akan menyatu dengan masyarakat di kampung. Saling menguatkan tentang pentingnya NKRI dan belajar beragama. Serta pentingnya menjadi orang yang memakmurkan kampung," jelas Kiai Fadzlan.
Selain itu, saat KKN mahasiswa juga dapat belajar tentang adat istiadat dan kearifan lokal masyarakat Papua, khususnya di Fakfak. Diceritakan Kiai Fadzlan, kehidupan masyarakat Fakfak dilandasi dengan nilai-nilai luhur.
"Falsafah orang Fakfak tentang satu tungku tiga batu, di mana masyarakat Fakfak melibatkan adat, agama dan pemerintah menjadi kearifan lokal dalam membangun Fakfak," ujar Kiai Fadzlan.
Masyarakat Fakfak, lanjut Kiai Fadzlan, sangat menjunjung peradaban. "Mereka membangun keberagaman, Bhineka Tunggal Ika, Pancasila sebagai kehidupan dan peradaban Fakfak," lanjut Kiai Fadzlan.
Kiai Fadzlan berharap, selepas KKN mahasiswa dapat terinspirasi dengan kehidupan adat adiluhung masyarakat Fakfak. "Sehingga diharapkan mahasiswa pada KKN ini akan menulis, menceritakan, memberitakan tentang historis dan peradaban Fakfak kepada masyarakat Jawa. Dan ini juga bisa menjadi sumber inspirasi saat mereka menulis skripsi," urai Kiai Fadzlan.
Kerja sama AFKN dengan UIN Walisongo, kata Kiai Fadzlan, melibatkan Pemerintah Kabupaten Fakfak. "Nanti AFKN Fakfak dan pemerintah daerah akan melakukan penyambutan. Pihak kampus, entah itu Rektor, Dekan atau wakil Dekan dan kepala bidang KKN akan hadir di Fakfak, akan menyerahkan mahasiswa ke pemerintah daerah," kata Kiai Fadzlan, yang juga dai kelahiran Fakfak.
Kiai Fadzlan menginformasikan, kerja sama AFKN dengan UIN Walisongo Semarang bukan untuk pertama kali. Pada tahun 2014, AFKN dan UIN Walisongo pernah menjalin kerja sama dakwah.
"Kerja sama ini merupakan kelanjutan dari beberapa tahun lalu. Ini merupakan upaya ikhtiar dalam syiar dakwah Islam di Irian Jaya," ujar Kiai Fadzlan.*