GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Pasukan pendudukan Israel melakukan serangan mematikan Kamis (2/1/2025) pagi ini, menandai hari ke-454 genosida di Gaza, yang menargetkan sebuah tenda yang menampung keluarga-keluarga yang terpaksa mengungsi di daerah al-Mawasi di Khan Younis, Gaza selatan.
Serangan udara brutal Israel tersebut menewaskan sedikitnya 11 orang, termasuk tiga anak-anak, dan menyebabkan 12 lainnya terluka. Di antara para korban adalah Mayor Jenderal Mahmoud Salah, Direktur Jenderal Kepolisian Gaza di Kementerian Dalam Negeri.
Bersamaan dengan itu, IDF juga mengintensifkan pemboman mereka di seluruh Gaza tengah. Tembakan artileri menghantam kamp pengungsi Nuseirat utara, sementara kapal perang menembaki garis pantainya. Sementara itu, helikopter Israel melancarkan serangan udara di wilayah barat daya Deir al-Balah.
Di Kota Gaza, pesawat tempur Israel melakukan serangan udara, sementara unit penyerang menargetkan wilayah Safatawi di barat laut dan kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara.
Eskalasi tersebut semakin memperburuk krisis kemanusiaan yang mengerikan di Gaza, dengan korban sipil terus meningkat di tengah serangan tanpa henti dan blokade Israel yang mencekik.
Nir Hasson, koresponden Haaretz untuk al-Quds, yang melaporkan berbagai subjek termasuk barang antik dan krisis iklim, menyatakan bahwa meskipun tentara Israel menegaskan bahwa warga Gaza diizinkan untuk membawa barang-barang pribadi selama evakuasi—kecuali untuk peralatan tempur—klaim ini dusta.
Hasson menambahkan bahwa tentara Israel memaksa penduduk Jalur Gaza utara untuk mengungsi ke Selatan. Namun, mereka tetap tidak dapat membawa barang-barang pribadi mereka.
Ia menambahkan bahwa tentara pendudukan memaksa para pengungsi untuk meninggalkan barang-barang dan bahkan pakaian mereka, meskipun organisasi-organisasi kemanusiaan mengindikasikan bahwa ada kekurangan pakaian hangat di antara penduduk Jalur Gaza. (MYD/Ab)