View Full Version
Ahad, 28 Sep 2025

Dīn sebagai Fitrah: Menemukan Makna Beragama di Era Modern

BANDUNG (voa-islam.com) - “Apakah manusia beragama untuk dirinya atau untuk Tuhan?” Pertanyaan reflektif itu dilontarkan oleh Wendi Zarman pada pertemuan keenam Sekolah Pemikiran Islam (SPI) Bandung, Kamis malam (25/09/2025) di Masjid Istiqomah. Setelah pada pertemuan sebelumnya mendalami konsep Tauhidullah, pembicaraan malam itu mengarahkan murid pada penajaman makna dīn—baik secara makna maupun aplikatif dalam kehidupan modern.

Wendi mengurai akar kata dīn menurut Lisan al-ʿArab: keberhutangan, kekuasaan hukum, penyerahan diri, serta kecenderungan alamiah. “Makna itu menjadi pondasi beragama dalam Islam,” ujarnya. Menurut Wendi, kata dīn seakar dengan dayn (hutang). Pemahaman ini menekankan dimensi syukur: belajar dan beribadah tanpa kesadaran bahwa segala kemampuan adalah anugerah dari Allah menjadi tidak bermakna.

Nida Rahmalia, salah satu peserta SPI, menggambarkan relevansi fitrah di tengah arus modernitas. “Justru di zaman modern, fitrah makin terasa penting. Banyak orang punya harta, pekerjaan, bahkan teknologi canggih, tapi masih merasa hampa. Itu tandanya mereka sedang mencari sesuatu yang lebih dalam—dan itulah dīn sebagai fitrah. Islam menawarkan jawaban yang sesuai dengan kebutuhan terdalam manusia.”

Nida juga menambahkan bahwa nilai-nilai Islam—seperti ukhuwah (persaudaraan) dan prinsip rahmatan lil ‘alamin—menawarkan penawar atas individualisme dan materialisme yang marak. “Beragama bukan sekadar warisan masa lalu; ia adalah mekanisme sosial dan spiritual yang menjaga kemanusiaan kita di era modern,” ujarnya.

Pertemuan keenam ini juga menandai terlewatinya separuh perjalanan SPI Bandung angkatan 11. Pengurus mulai memberikan arahan dan umpan balik terhadap tugas-tugas peserta—khususnya karya tulis—sebagai bagian dari proses evaluasi pembelajaran. Sebagai apresiasi, Wendi menyerahkan beberapa hadiah kepada pengurus berupa buku karya Syed Muhammad Naquib al-Attas untuk diberikan pada murid-murid SPI terbaik di akhir perkuliahan semester 1. (M.Alfian Nurul Yaqien/Ab)


latestnews

View Full Version