View Full Version
Sabtu, 08 Nov 2025

Polisi Konfirmasi Korban Ledakan di SMAN 72 Jakarta Bertambah Jadi 96 Orang

JAKARTA (voa-islam.com) - Tragedi mengerikan di SMA Negeri 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, terus menyeruak dengan fakta baru yang mengejutkan. Polisi mengonfirmasi jumlah korban ledakan yang terjadi saat salat Jumat kemarin melonjak drastis hingga 96 orang — hampir dua kali lipat dari data awal. Di tengah kepanikan dan duka, muncul dugaan bahwa peristiwa itu bermula dari aksi balas dendam seorang siswa korban perundungan.

Polda Metro Jaya resmi mengumumkan pembaruan data korban dalam insiden ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jum'at (7/11) siang. 

“Tadi disampaikan oleh Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit di Rumah Sakit Islam Jakarta, Cempaka Putih tentang jumlah korban. Kami tekankan jumlah korban 96 orang,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto di Polda Metro Jaya, Sabtu (8/11/2025).

Dari total korban tersebut, 29 orang masih menjalani perawatan medis, sementara 67 lainnya sudah diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik.

“Saat ini yang dirawat berjumlah 29 orang, dengan rincian 14 di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, 14 orang di Rumah Sakit Yarsi, dan satu di Rumah Sakit Pertamina. Sementara 67 orang lainnya sudah pulang ke rumah dalam kondisi lebih baik,” jelas Budi.

Kenaikan jumlah korban ini cukup signifikan dibanding data awal yang sempat disebut hanya 54 orang. Budi menegaskan, pendataan korban bersifat dinamis karena masih ada warga yang baru melapor atau mendatangi fasilitas kesehatan.

“Makanya kemarin saat doorstop kami sampaikan 54 orang korban, karena memang data masih bergerak. Setelah dilakukan pendataan ulang, jumlah korban kini mencapai 96 orang,” ujarnya.

Terkait kondisi pasien yang berada di ruang ICU dan satu korban yang dirujuk ke RS Pertamina, Budi menjelaskan, perawatan disesuaikan dengan kebutuhan medis masing-masing korban.

“Ada kemungkinan pihak keluarga atau tim medis melakukan rujukan agar korban mendapat pengobatan yang lebih memadai. Jadi distribusi korban ini tidak hanya di rumah sakit besar, tetapi juga di Puskesmas, klinik Lantamal, dan rumah sakit rujukan,” ucapnya.

Ledakan di lingkungan SMAN 72 Jakarta, yang berlokasi di kompleks Kodamar TNI Angkatan Laut (AL), terjadi pada Jumat (7/11) sekitar pukul 12.15 WIB, saat siswa dan guru sedang melaksanakan shalat Jumat di masjid sekolah.

Menurut keterangan saksi, dua kali ledakan terdengar — pertama saat khotbah berlangsung, lalu disusul ledakan kedua dari arah berbeda. Suara keras tersebut memicu kepanikan massal di antara siswa, guru, dan warga sekitar.

Akibatnya, puluhan korban mengalami luka bakar dan luka akibat serpihan, sementara beberapa lainnya mengalami trauma berat.

Dalam investigasi awal, polisi menduga pelaku ledakan adalah salah satu siswa SMAN 72. Sumber internal menyebutkan siswa itu pernah mengalami perundungan (bullying), yang diduga menjadi pemicu aksi berbahaya tersebut.

Selain itu, di lokasi kejadian ditemukan sejumlah benda yang menyerupai senjata airsoft gun dan revolver, namun setelah diperiksa, dipastikan hanya mainan.

Insiden ini menjadi pukulan berat bagi dunia pendidikan Indonesia, mengingat tragedi terjadi di tengah ibadah Jum'at dan melibatkan lingkungan sekolah yang seharusnya menjadi tempat aman bagi para pelajar. Polisi masih melakukan pendalaman terkait motif dan bahan peledak yang digunakan dalam insiden tersebut. (ANT)


latestnews

View Full Version