

JAKARTA (voa-islam.com) - Maraknya kasus penculikan anak di berbagai daerah membuat Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengeluarkan himbauan agar sekolah-sekolah segera memperketat pengawasan terhadap proses antar-jemput siswa serta memperbarui database pengantar dan penjemput untuk mencegah modus penculikan di lingkungan pendidikan.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti (kedua dari kanan) melakukan tanya jawab dengan media usai membuka Rapat Koordinasi Kepala Daerah Revitalisasi Satuan Pendidikan Digitalisasi Pembelajaran Tahun Anggaran 2026 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Kamis (13/11/2025).
Mu'ti menegaskan bahwa seluruh pihak, baik sekolah maupun keluarga, harus memberikan perhatian khusus terhadap pengasuhan anak di tengah meningkatnya ancaman penculikan.
“Terutama di tingkat pendidikan anak-anak SD awal dan TK, itu kan banyak yang diantar jemput. Nah, saya kira sekolah memang perlu menyiapkan satu aturan untuk memastikan bahwa yang mengantar dan menjemput itu adalah benar-benar dari keluarga anak-anak yang belajar di situ karena seringkali yang menjemput itu tidak dikenal,” ujar Mu'ti seusai membuka Rakor di ICE BSD, Tangerang.
Tak hanya aturan, ia mendorong sekolah memiliki data lengkap tentang siapa saja yang berhak mengantar dan menjemput setiap murid. Langkah ini, menurutnya, krusial untuk menutup celah terjadinya penculikan di area sekolah.
Mu'ti juga menyerukan penguatan pengawasan masyarakat melalui sistem di tingkat rukun tetangga (RT). Ia meminta setiap wilayah kembali mengaktifkan budaya saling menjaga, terutama terhadap anak-anak yang bermain di ruang publik tanpa pendamping.
“Istilah asingnya sering disebut dengan neighborhood ya, mungkin bahasa kitanya adalah kewargaan. Kita perkuat budaya kewargaan, dimana semua kita saling menjaga. Walaupun bukan anak kita sendiri, tapi mereka semua adalah tetangga kita, keluarga kita yang harus kita jaga bersama-sama,” imbuhnya.
Kasus penculikan yang menyita perhatian publik baru-baru ini adalah hilangnya Bilqis, bocah 4 tahun dari Makassar, yang sempat dibawa hingga wilayah Suku Anak Dalam (SAD) Mentawak, Jambi. Setelah serangkaian penyelidikan panjang, Polrestabes Makassar akhirnya berhasil membawa pulang Bilqis dengan selamat.
"Alhamdulillah, tim Jatanras Polrestabes Makassar bersama Unit Reskrim Polsek Panakukang setelah melakukan penyelidikan, anak balita yang diculik telah ditemukan tadi malam, dan bisa kembali ke Makassar hari ini," kata Kapolrestabes Makassar Arya Perdana.
Kejadian itu menjadi pengingat keras bagi masyarakat untuk tidak lengah. Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Perempuan dan Anak (DP3A) Kota Makassar, Ita Isdiana Anwar, kembali mengingatkan orang tua agar meningkatkan pengawasan.
"Kami mengimbau orang tua agar lebih menjaga lagi anak-anaknya. Karena, jika tidak menjaga dengan baik anaknya, kasus seperti inilah yang terjadi,” ujarnya. (ANT)