View Full Version
Sabtu, 15 Nov 2025

Akmal Sjafril: Sekularisme, Musuh Utama Islam Masa Kini

BANDUNG (voa-islam.com) - Pemikiran sekularisme yang mendominasi peradaban Barat modern dinyatakan sebagai tantangan intelektual terbesar umat Islam di zaman sekarang. Hal ini disampaikan oleh Akmal Sjafril dalam kuliah Sekolah Pemikiran Islam pertemuan ke-11 yang bertajuk "Sekularisme" yang diselenggarakan di Masjid Istiqomah Kamis (13/11/2025). Menurutnya, sekularisme telah melahirkan berbagai turunan pemikiran seperti Islam liberal dan feminisme, yang secara aktif mengguncang keyakinan umat melalui media global.

"Jika di zaman Keemasan Abbasiyah tantangan terbesarnya adalah Mu'tazilah, maka di zaman kita sekarang, musuh utamanya adalah sekularisme," tegas Akmal di hadapan para murid SPI. Ia menekankan bahwa kesalahan mendasar dalam memahami Barat adalah menyamakannya dengan peradaban Kristen. "Faktanya, Barat modern bukanlah Barat yang di-Kristen-kan, melainkan Kristen yang telah ter-Barata-kan. Agama telah tunduk pada budaya sekuler, yang terlihat dari simbol Natal yang penuh dengan salju dan pohon cemara, sesuatu yang asing dari tanah kelahiran Nabi Isa (Yesus) di Palestina," paparnya.

Lebih lanjut, pemateri menerangkan tiga tabiat utama sekularisme yang merusak yaitu disenchantment of nature (memutus hubungan alam dengan Sang Pencipta), desacralization of politics (menganggap politik tidak sakral), dan deconsecration of values (menolak keberadaan nilai yang abadi). "Cara berpikir sekuler itu serba tidak jelas dan berubah-ubah. Dulu narkoba ilegal, sekarang mariyuana dilegalkan di banyak tempat. Mereka bingung melihat kita yang punya prinsip tetap, dan mencap kita 'closed-minded'. Padahal, merekalah yang sebenarnya tertutup pikirannya karena menuntut semua orang untuk mencoba segalanya," tandasnya. 

Krisis yang melanda Barat, menurut Ustadz Akmal, berakar pada pengalaman traumatis mereka dengan agama mereka sendiri, yang bermasalah secara sejarah, teks, dan teologi. Hal ini memicu diskusi interaktif, salah satunya dari seorang peserta bernama Nasher yang mempertanyakan, "Apakah memang kebenaran itu harus selalu dicari dan berubah setiap saat?" Menanggapi hal ini, Ustadz Akmal menegaskan perbedaan fundamental antara pencarian kebenaran sekuler dan keyakinan dalam Islam. "Konsep dalam agama kita itu keimanan, bukan waswas, harus tenang. Kita mempertanyakan kalau ada yang salah, kalau tidak ada yang salah ngapain dipertanyakan? Nanti kita gelisah, bingung sendiri," jawabnya.

Sebagai penutup Akmal  menyimpulkan, "Sekularisme adalah produk gagal peradaban Barat yang tidak relevan untuk diterapkan dalam kehidupan Muslim, karena Islam adalah agama paripurna yang mengatur seluruh aspek kehidupan. (Arizal Muttaqien/Ab)


latestnews

View Full Version