Apa Alasan Amerika Memasukkan JAT Sebagai Organisasi Teroris?
Oleh . Dr. H. Amir Mahmud, M.Ag
Penulis selain menjadi dosen pasca sarjana di beberapa universitas, juga merupakan pengamat pergerakan Islam fundamentalis. Penulis memberikan penilaian dari penemuan penelitian terhadap Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) berkenaan dengan pernyataan Amerika terhadap JAT.
Namun demikian penulis berharap dengan tulisan singkat ini dapat dimengerti semua khalayak untuk dapat dijadikan sebagai masukan penilaian secara obyektif dengan tidak memandang sebelah mata Jamaah Ansharut Tauhid (JAT). Dengan demkian tidak ada penekanan campur tangan pemikiran asing apalagi menjadi proyek kepentingan asing di negeri ini terhadap umat Islam sebagai anak bangsa.
Penulis memberikan sedikit sumbangsih pemikiran di mana hasil tulisan ini adalah bagian yang pernah penulis teliti tentang sosial, budaya pesantren dan pergerakan Islam
Kedudkan JAT
Bahwa JAT didirikan oleh ustadz Abu Bakar Ba'syir yang perlawanan ideologinya terhadap Amerika sangat jelas dan tegas. Hal itu semakin nampak dimasa setelah beliau kembali dari pengasingan di negeri Jiran Malaysia.
Di zaman rezim Soeharto ustad Abu Bakar Ba’syir bersama almarhum ustad Abdullah Sungkar pernah dipenjara karena perjuangannya menolak asas tunggal Pancasila dan ingin memberlakukan syari’at Islam di Indonesia dalam kerangka Daulah Islam.
Landasan Pemikiran atau Ideologi JAT Secara Singkat
a. Aqidah Islamiyah ( Islamic Ideology): As Salafus Shaleh
b. Fungsi hidup berupa ibadah dan menegakkan Khalifah ( Kepemimpinan Islam) melalui sistem Hidup berjama’ah.
c. Pedoman hidup Al-Qur’an dan As-Sunnah untuk penegakan syariat Islam
d. Tujuan hidup untuk meraih keridhaan dan karunia Allah
e. Jalan yang ditempuhnya adalah dakwah wal jihad.
Dari uraian singkat di atas penulis memberikan kepastian bahwa Jama'ah Ansharut Tauhid (JAT ) bukanlah suatu kelompok politik maupun kelompok kepentingan. Ia juga bukan lahir sekedar untuk melawan pemerintah Republik Indonesia. Namun suatu ormas yang eksis dalam rangka penegakkan syariat.
JAT bukanlah gerakan underground (di bawah tanah) maupun clandestine. Artinya JAT sangat terbuka bagi siapa saja dan gerakannya diketahui semua Masyarakat luas.
Dalam pendekatan antropologi sosial JAT adalah fenomena keagamaan yang memberikan perwujudan solusi dari sebuah perlawanan ideologi barat di suatu negara yang menjajah dan menguasai berbagai bangsa di dunia ini.
Di mana saat ini faktanya barat telah merusak aspek budaya, ekonomi, sosial, hingga pemurtadan terhadap penganut beragama (baca Islam). Bahkan terbukti bahwa kerusakan yang ada tersebut berakibat kepurukan ekonomi, moral, konflik di berbagai daerah di Indonesia ini yang bersumber kepada Ideologi dominasi kekuasan asing.
Satu hal yang menjadi perhatian penulis, JAT merupakan suatu wadah yang hari ini menyuarakan pembelaan dan pembebasan terhadap negeri-negeri muslim yang dijajah maupun di kuasai asing seperti Palestina, Mesir, Iraq, Afghanistan dan lain-lain.
Gerakan JAT juga sangat membumi pada sifat gerakan Islam sosial kultural di Indonesia, sebagaimana halnya perlawanan para pahlawan dan tokoh-tokoh umat Islam Indonesia di masa melawan penjajah Belanda dahulu menuju gerbang Indonesia Merdeka. [voa-islam.com]