View Full Version
Sabtu, 10 Nov 2012

Tokoh Kristen Suriah Terpilih Menjadi Ketua Dewan Nasional

Damaskus (voa-islam.com) Dewan Nasional Suriah (SNC) Organisasi Oposisi Utama di luar negeri, yang merupakan kelompok perlawanan   terhadap Presiden Bashar al-Assad, berhasil memilih tokoh kristen George Sabra sebagai pemimpin baru, Jumat.

Terpilihnya George Sabra tak terleps dari dukungan dari Al-Ikhwan, atau Jamaah Ikhwanul Muslimin Suriah. Nampaknya, memainkan peran kunci dalam pemilihan George Sabra, seorang mantan guru geografi, yang ditahan karena melakukan  pembangkangan, dan Sabra meninggalkan Suriah pada bulan September 2011.

"Dukungan kami untuk Sabra menunjukkan bahwa Al Ikhwan tidak memiliki ambisi kekuasaan. Bagi kami, itu tidak penting dari mana latar belakang presiden .. Yang penting adalah stabilitas dalam proses transisi," Ali Sadr al-Din al- Bayanuni mengatakan kepada kantor berita Turki Anadolu, di Doha.

Sabra segera meminta senjata untuk melawan pasukan Assad. "Kami hanya perlu satu hal untuk mendukung hak kami dan bertahan hidup serta melindungi diri kami sendiri: kita perlu senjata, kita perlu senjata," katanya kepada wartawan setelah terpilih oleh dewan eksekutif SNC ini yang telah bertemu pekan ini di Qatar.

SNC ini akan memulai pembicaraan pada hari Sabtu dengan faksi Suriah lainnya termasuk perwakilan dari kelompok-kelompok pemberontak di Suriah untuk membentuk organisasi, baru yang lebih luas yang berharap untuk mendapatkan pengakuan internasional sebagai pemerintah baru.

Qatar telah menjadi tuan rumah ratusan tokoh dari kelompok SNC dan lainnya selama pertemuan yang berlangsung selama seminggu di hotel bintang lima. Sementara para diplomat AS  mendorong mereka menuju kesepakatan.
Sabra mengalahkan Abdulbaset Sieda, seorang warga Kurdi di Swedia, yang menjadi pemimpin pertama SNC adalah Burhan Ghalioun.

Mohammed Farooq Taifoor dari Jamaah Ikhwanul Muslimin terpilih sebagai wakil Sabra. Ikhwan dipandang sebagai kekuatan dominan dalam SNC. Sabra mengatakan pemilihan ini menunjukkan bahwa tidak ada sektarianisme dalam SNC. "Tokoh muslim telah memilih seorang Kristen," katanya. George Sabra sebelumnya sebagai tokoh komunis Suriah, yang kemudian beralih menjadi kristen, dan membangun kekuatan oposisi dikalangan komunis, yang kuat melawan Bashar al-Assad.

Namun, terpilihnya George Sabra tak terlepas dari operasi politik yang dilakukan oleh Washington, melalui pemerintah Qatar, yang tidak menginginkan kekuasaan di Suriah setelah jatuhnya Bashar al-Assad jatuh ketangan kelompok Mujahidin yang berinduk kepada Ikhwanul Muslimin.

Berapa kali Menlu Amerika Serikat Hallary Clinton, mengisyarakatkan agar kelompok SNC segera bersatu. Maka, langkah yang dilakukan Washington melalui tangan Qatar mendudukkan George Sabra sebagai pemimpin baru SNC berhasil. Semuanya tujuannya hanya satu, supaya Suriah tidak jatuh ke tangan Mujahidin. af/wb


latestnews

View Full Version