View Full Version
Selasa, 02 Apr 2013

Khaled Misy'al Terpilih Kembali Menjadi Kepala Biro Politik Hamas

Cairo (voa-islam.com) Tak lama usai kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Israel dan Tepi Barat, Hamas melakukan pemilihan Kepala Biro Politik, dan Khaled Misy'al terpilih kembali sebagai Kepala Biro Politik Hamas yang sudah dijabatnya sejak 2004.

Khaled Misy'al dalam pertemuan yang bersifat maraton, yang diselenggarakan di Kairo, terpilih kembali secara aklamasi, diantara tokoh-tokoh Hamas. Misy'al 56, merupakan tokoh yang memainkan peranan penting dalam Gerakan Hamas.

Misy'al yang selamat dalam pembunuhan oleh agen Mossad di Yordania itu, memang sangat luar biasa dalam kemampuannya mengelola Gerakan Hamas, di tengah situasi politik di Timur Tengah dan Dunia Arab, yang sangat tidak mendukung Hamas.Di tangan Khaled Misy'al Gerakan Hamas, tetap mempunyai peranan yang sangat penting, terutama dalam menghadapi rezim Zonis-Israel, dan masih tetap kokoh pendiriannya sampai hari ini.

Lahir di dekat Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel, Misy'al mengarahkan Hamas melalui pergolakan yang sangat hebat dalam menghadapi Zonis, dan sekarang memiliki posisi yang sangat kuat sesudah terjadinya revolusi di Dunia Arab. Misy'al menghabiskan puluhan tahun di pengasingan dan pertama kali mengunjungi Gaza bulan Desember.

Misy'al meninggalkan Suriah  setahun yang lalu setelah hubungan dengan Presiden Bashar al-Assad pecah, sejak terjadinya perang sipil berdarah di Suriah.

Khaled Misy'al berhasil membangun hubungan dengan Presiden Mesir Mohamed Mursi, yang merupakan teman lama, di mana Misy'al memenangkan gencatan senjata dalam menghadapi  musuh Israel pada bulan November. Misy'al juga berusaha membangun kembali hubungan dengan al-Fatah,  dan juga berusaha untuk menyembuhkan keretakan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Para pejabat Palestina dan analis mengatakan Misy'al, posisi sangat kuat dalam upayanya menghentikan serbaun Israel ke Gaza, dan upayanya mendamaikan keretakan dengan Abbas, dan sekarang Misy'al kembali dengan aklamasi ditunjuk memimpin Kepala Biro Politik Hamas periode selanjutnya.

"Misy'al terpilih kembali," kata seorang pejabat Hamas, melaporkan dalam sebuah pernyataan singkat, Selasa. Terpilihnya kembali Misy'al merupakan hasil pertemuan yang berlangsung  ibukota Mesir, Kairo,  pada hari Senin. Pertemuan itu dihadiri tak kurang  60 pejabat Hamas, dan menegaskan Misy'al  sebagai pemimpin politik Hamas.

Presiden Mesir Mohamad Mursi dan Emir Qatar juga melakukan lobi dan memberikan dukungan  kuat  kepada Misy'al, ungkap seorang diplomat di di Kairo kepada Reuters.

"Mereka melihat Misy'al  sebagai tokoh yang moderat dan contoh seorang pemimpin yang melihat dunia lebih komprehensif dibandingkan dengan tokoh garis keras lainnya," kata diplomat itu, dan menolak disebut namanya.

Negara-negara Eropa yang memboikot Hamas dan tetap menjadi Hamas masuk dalam daftar sebagai kelompok teroris, nampaknya ikut memberkan sinyal dukungannya kepada Misy'al  mempertahankan dalam jabatannya.

"Saya tidak mengatakan Eropa akan terbuka untuk Hamas besok," kata diplomat itu, yang melihat pembukaan untuk "keterlibatan nyata dengan Barat" jika Misy'al, berhasil mengubah kebijakan mereka. Tetapi mengubah sikap dan pandangan Hamas, termasuk Misy'al, tak mungkin mengubah pandangannya, dan tetap menfinisikan Zionis-Israel sebagai penjajah.

Misy'al bersinar kepemimpinannya sebagai pemimpin kelompok Palestina setelah selamat dari percobaan pembunuhan tahun 1997 oleh agen Mossad Israel. Hamas didirikan pada 1988 tak lama setelah berlangsungnya pemberontakan Intifadahterhadap Israel.

Pada tahun 2004, Misy'al  berhasil pendiri Hamas menggantikan posisi Sheikh Ahmed Yassin, setelah Sheikh Yasin dibunuh oleh Israel selama intifada Palestina kedua melawan negara Yahudi.

Misy'al dan Hamas muncul sebagai pemain politik yang semakin penting dalam konflik Timur Tengah, bersamaan melemahnya Otoritas Palestina yang didukung Amerika Serikat dengan memenangkan pemilihan di Gaza pada tahun 2007, dan menentang perdamaian Abbas dengan Israel.

Meskipun Misy'al berusaha untuk mengatasi perbedaan dengan Abbas, pemimpin gerakan Fatah didirikan oleh Yasser Arafat dan kepala otoritas pemerintahan sendiri Palestina di Tepi Barat, sekarang mencapai momentumnya dengan perubahan politik yang terjadi di Mesir, di mana Ikhwanul Muslimin mengambil alih kekuasaan di negeri Spinx itu.

Dua tahun lalu Misy'al menghentikan kemarahan warga Gaza atas  langkah perdamaian Mahmud Abbas dengan Israel. Meskipun Misy'al  tetap skeptis apakah negosiasi yang dibekukan sejak 2010, akan kembali dapat dibawa ke meja perundingan bersamaan dengan kunjungan Presiden Barack Obama ke Israel. Semuanya tidak sangat skeptis, karena Zionis-Israel tidak pernah mau berubah sikapnya. 

Baru-baru ini Meshaal terlibat dalam pembicaraan tidak langsung dengan Israel yang dimediasi oleh Mesir, tetapi menjadi sia-sia. Karena Zionis-Israel tidak pernah memiliki niat dan keseriusan menciptakan perdamaian dengan rakyat Palestina, dan memberikan hak bernegara bagi mereka. Mungkin satu-satunya menghadapi Zionis-Israel hanya mengalahkan dalam perang.

Khaled Misy'al menjadi tokoh kunci dalam perjuangan menghadapi rezim Zionis yang sekarang ini terus menjajah dan menguasai tanah-tanah rakyat Palestina. Misy'al akan berjuang bersama dengan entitas rakyat Palestina dan kaum Muslimin di seluruh dunia dalam memenangkan melawan Zionis-Israel, serta menyelamatkan Masjidil al-Aqsha.  mashadi/wb


latestnews

View Full Version