Mogadhisu (voa-islam.com) Mengapa pejuang al-Shabab melakukan serangan terhadap sebuah mall mewah di Kenya? Sampai sekarang angkatan bersenjata dan pasukan khusus Israel belum berhasil sepenuhnya membebaskan para pengunjung malla yang berada di mall itu.
Kenya bukan saja menjadi alat Zionis-Israel di kawasan Afrika, tetapi negara itu terlibat aktif dalam melakukan penetrasi dan kegiatan intelijen di sejumlah negara Afrika yang sekarang menjadi titik pusat gerakan al-Qaidah. Kenya bukan saja mengirimkan pasukan ke Somalia, tetapi negara itu terlibat langsung dalam berbagai penghancuran terhadap Gerakan Islam di kawasan Afrika.
Afrika sekarang pemerintahannya memerankan peran ganda selain menjadi alat langsung "proxy" (tangan) yang digunakan oleh Israel dan Amerika Serikat melawan kekuatan Gerakan Islam, dan sekaligus mengendalikan kekuatan Uni Afrika. Inilah yang membuat Kenya menjadi perhatian khusus bagi kelompok pejuang Islam seperti al-Shabab.
Kenya merdeka dari Inggris pada tahun 1963, dan menjadi rumah bagi 45 juta warganya. Kenya menurut catatan menjadi negara kristen terbesar di Afrika, serta sekitar 83 persen penduduk Kenya beragama Kristen, 12 persen adalah Muslim.
Masyarakat Kenya terdiri dari multi - etnis, termasuk sebagian penduduknya berasal migran Somalia. Kamp pengungsi terbesar di dunia ditemukan di sepanjang perbatasan Kenya - Somalia di Dadaab. Di mana hampir 500.000 warga Somalia di kawasan itu. Pengungsi , yang menghindarkan diri dari perang saudara Somalia pada tahun 1991, dan telah tinggal di sana selama lebih dari dua puluh tahun.
Karena pemerintah Kenya telah menjadi alat dan kaki tangan "proxy" Zionis-Israel dan Amerika, maka pejuang al-Shabab memperluas perjuangannya memasuki wilayah Kenya. Karena, rezim Kenya yang sekarang secara de facto menjadi alat Zionis-Israel dan Amerika, dan terus melakukan penetrasi militer dan intelijen diberbagai wilayah Afrika, maka al-Shabab berjuang dengan kekuatan militer yang dimilikinya memotong jaringan dan kekuatan militer dan intelijen Kenya.
Serangan terbaru di pusat plaza yang paling mewah di Kenya merupakan indikasi al-Shabab ingin memberikan "warning" kepada Kenya, yagn melakukan kolaborasi dengan Zionis-Israel. Al-Shabab tidak hanya ingin memotong urat nadi di Zionis di Afrika, tetapi al-Shabab juga ingin memberikan pelajaran kepada rezim Zionis dan Amerika.
Al-Shabab melakukan serangan terhadap konvoi pemimpin Somalia dengan melakukan bom bunuh diri di Mogadishu. Mereka menuduh para pemimpin baru Somalia itu, tak lebih menjadi bagian dari kepentingan "Al-Amriki". Al-Shabab benar-benar membenci terhadap Zionis-Israel dan Amerika, karena dua negara ini pemerintahan telah penuh dengan lumuran darah Muslim, dan mereka sampai sekarang mereka terus menumpahkan darah Muslim di berbagai penjuru negara.
Al-Shabab menjadi gerakan yang sangat berpengaruh di Tanduk Afrika, dan suara mereka sekarang ini di dengar oleh berbagai kalangan dan para pemimpin dunia.
Mereka sebelumnya telah melakukan operasi di Uganda dan Burundi. Mereka juga berada di belakang ledakan di Kenya sebelumnya, tapi serangan terhadap pusat perbelanjaan adalah yang pertama di Kenya yang direncanakan dan dikoordinasikan dengan skala besar dan sangat rapi. Pemerintah Kenya tak berkutik menghadapi dadakan yang dilakukan oleh al-Shabab.
Meski mundur dari Mogadishu pada 2011, dan kemudian memusatkan kekuatannya di Kismayo tahun 2012, pengaruh al-Shabab semakin luas, dan memberikan inspirasi ke seluruh wilayah Afrika, dan lahir berbagai gerakan pembebasan yang lebih mencirikan pelawanan terhadap penjajah yang sekarang ini mencengkeram terhadap rakyat dan negara Afrika.
Al-Shabab telah menyatakan dirinya akan setia kepada gerakan al-
Qaidah, dan terus mendominasi gerakan jihad di Afrika. Gerakan jihad telah bergema dan mengambil langkah-langkah yang sangat efektif dalam usaha mereka membebaskan Afrika dari penjajahan Zionis-Israel dan Barat yang selama berabad-abad telah memperbudak mereka, dan ingin menghilangkan Islam dari tanah leluhur mereka. af/hh