View Full Version
Kamis, 24 Oct 2013

Demokrasi Carut Marut! NU Siapkan Resolusi Jihad Jilid 2? Ciyuus?

JAKARTA (voa-islam) Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH As`ad Said Ali menegaskan bahwa NU akan merumuskan "Resolusi Jihad NU II" untuk mengembalikan fungsi MPR sebagai lembaga tertinggi yang membawahi lembaga tinggi, seperti presiden dan DPR.

Menyambut niat NU tersebut,bahkan kalangan pemuda NU nasionalis mendukung tuntutan para kiai NU.

Sebelumnya KH As’ad Said Ali mengemukakan keresahan para kiai NU dan juga imbas dari curhat Rais Aam PBNU KH Sahal Mahfud dalam Munas Alim Ulama NU di Buntet, Cirebon pada beberapa waktu lalu.

“Kita belum tahu apa namanya, apakah fatwa, resolusi jihad II, III, atau apa, yang jelas para kiai sudah resah dengan situasi yang menyimpang dari Pancasila akhir-akhir ini," katanya dalam sarasehan `Revitalisasi Resolusi Jihad NU` di Surabaya, Selasa (22/10

"Saya setuju, karena itu saya mendukung acara ini, bahkan saya mendukung kalau peringatan Resolusi Jihad NU itu diperingati pada setiap tanggal 22 Oktober yang nantinya dirangkai dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November," kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo

Para kiai meresahkan dinamika politik yang berkembang jauh dari kesepakatan pendirian negara ini. Saat ini carut marut liberalisme dan fundamentalisme telah merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa secara sistematik.

Selain itu, para kiai meminta amendemen UUD 1945 ditinjau kembali karena hanya sedikit amendemen yang bermanfaat, seperti terkait HAM, sedangkan lainnya justru mudarat (tidak bermanfaat). "Jadi, amendemen itu jangan menabrak Pembukaan UUD 1945," tuturnya.

Said Ali menegaskan, NU akan merumuskan "Resolusi Jihad NU II" untuk mengembalikan fungsi MPR sebagai lembaga tertinggi. Kuncinya bukan di MPR, Tapi demokrasi yang rusak!

“Seluruh gerakan pemuda yang masih mencintai republik ini akan berbaris berjihad bersama para kiai untuk mengembalikan kekuasaan rakyat lewat MPR. Kita akan tuntut kembalikan UUD 45 yang asli,” demikian Ketua Umum Petisi 28, Haris Rusly Moti kepada antara di Jakarta, Rabu (23/10)

 

"Saatnya para ulama NU mengeluarkan fatwa kembali seperti Resolusi Jihad di masa lalu. Resolusi Jihad NU II itu berisi tiga hal yakni kembali ke Pancasila, kembali ke Demokrasi Indonesia, dan kaji ulang amendemen UUD 1945," katanya.

Wah ini sih menyimpang, apalagi jihadnya sebagai upaya meningkatkan popularitas dan incar jatah kursi menjelang Capres 2014? Naudzubilahi min dzalik

Jihad Disyariatkan Untuk Menangkal Kerusakan di Muka Bumi

Syariat jihad turun dari sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Rabb pencipta alam semesta, di antaranya manusia. Dia paling mengetahui hal-ikhwal makhluk-makhluk-Nya; baik sifat dan tabiatnya. Karenanya jika Allah perintahkan jihad (perang) terhadap orang kafir penentang Islam lagi zalim itu pastilah tepat. Karena keberadaan mereka hanya untuk membuat kerusakan di di muka bumi.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman setelah mengisahkan peperangan antara tentara Thalut dan Jalut sehingga terbunuhlah Jalut,

وَلَوْلَا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَفَسَدَتِ الْأَرْضُ وَلَكِنَّ اللَّهَ ذُو فَضْلٍ عَلَى الْعَالَمِينَ

Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian manusia dengan sebahagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam.” (QS. Al-Baqarah: 251)

Allah Tabaraka wa Ta’ala menjelaskan dalam ayat ini bahwa kerusakan pasti terjadi jika jihad ditinggalkan. Karenanya Allah adakan orang-orang beriman dan taat kepada-Nya untuk menolak kerusakan yang diadakan oleh ahli maksiat dan musyrik. Hal ini sebagaimana Allah munculkan Thalut dan bala tentaranya untuk menolak kerusakan yang diperbuat oleh Jalut. “pasti rusaklah bumi ini” maksudnya: binasalah penduduk bumi ini dengan hukuman Allah kepada mereka, lalu rusaklah bumi ini. Tetapi Allah memberikan karunianya kepada manusia dengan memunculkan orang-orang baik untuk melawan orang jahat, memilih orang-orang taat untuk melawan ahli maksiat, menolong orang beriman untuk mengalahkan orang kafir.

Dari sini nampak jelas karunia (anugerah) Allah untuk alam raya ini melalui kewajiban jihad terhadap orang-orang kafir dan melenyapkan tindakan perusakan mereka. Dan dengan izin-Nya melalui tingginya tauhid orang-orang beriman niscaya Allah akan memberikan kemenangan kepada mereka dan menjaga kemakmuran bumi ini.

Sebaliknya, ditinggalkannya jihad maka akan terjadi kerusakan di muka bumi dan terhinakan umat Islam di hadapan umat-umat lain. Allah tidak akan mengangkat kehinaan tersebut sehingga mereka kembali kepada ajaran agamanya dan kembali angkat senjata melawan musuh-musuh mereka.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

إِذَا تَبَايَعْتُمْ بِالْعِينَةِ وَ أَخَذْتُمْ أَذْنَابَ الْبَقَرِ وَرَضِيتُمْ بِاالزَّرْعِ وَتَرَكْتُمْ الْجِهَادَ سَلّطَ اللهُ عَلَيْكُمْ ذُلاَّ لاَ يَنْزَعُهُ عَنْكُمْ حَتَّى تَرْجِعُوا إِلَى دِينِكُمْ

Jika kamu telah berjual beli dengan sistem “baiiul ‘innah” memegang ekor sapi dan ridha dengan pekerjaan bertani serta meninggalkan jihad (dijalan Allah), niscaya Allah akan menjadikan kehinaan menguasai kamu, Dia tidak akan mencabutnya dari kalian, hingga kalian kembali kepada agamamu.” (Dikeluarkan oleh Abu Dawud dan yang lainnya dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani, lihat Silsilah al-Ahadiits ash-Shahiihah, jilid I hal.42 No.11)

Hanya orang-orang jahil dan agen-agen perusak saja yang menolak syariat jihad apalagi untuk tujuan menegakkan demokrasi. Karena sesungguhnya jihad itu untuk kebaikan manusia penghuni bumi itu sendiri. Wallahu Ta’ala a’lam. [rojul/PurWD/voa-silam.com]

Update Ilmu Jihad Syari' disini :

http://www.voa-islam.com/islamia/jihad


latestnews

View Full Version