View Full Version
Senin, 06 Jan 2014

Congkel Mata Korban, Densus 88 Terlibat Penjualan Organ Manusia?

JAKARTA (voa-islam.com) - Dosa Besar! Banyaknya kejanggalan makin menguat dalam operasi brutal di awal tahun 2014 ini. Tidak cukup untuk direnungkan pada tindakan membunuh seseorang tanpa alasan sama halnya dengan membunuh jiwa kita sendiri.

Entah itu melalui tangan orang lain atau tangan kita, namun yang pasti hukum Allah akan tetap berlaku, tinggal tunggu waktunya tiba dan pasti. Ketahuilah kebenaran akan terus tersingkap sedikit demi sedikit hingga kalian hancur dibuatnya.

Fakta yang dipaparkan Polri katanya hanya baku tembak, namun ada satupun luka tembak yang ada di tubuh korban. Kuat dugaan korban mengalami penyiksaan terlebih dahulu sebelum di eksekusi di Ciputat.

Korban bernama Dayat dilaporkan telah kehilangan dua buah bola matanya. Banyak kalangan menilai Densus 88 terlibat pencurian dan penjualan bisnis organ manusia.

Kiblat.net menulis terkait jenazah kelima korban tembak mati Densus 88 dalam penggerebekan Ciputat, Selasa lalu dirasa tidak wajar oleh para keluarga dan aktifis Islam yang membantu dalam proses pengurusan jenazah.

Salah seorang aktifis Islam yang ditunjuk oleh perwakilan kelima keluarga korban, Abu Azzam kepada Kiblat.net mengutarakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh Densus 88 dan kepolisian sudah di luar batas prosedur standar tugas mereka. Bahkan, ada unsur penganiayaan sebelum kelima syuhada -kama nahsabuhu- dieksekusi mati.

“Perlu antum beritakan, apa yang mereka lakukan terhadap saudara-saudara kita ini diluar SOP (prosedur standar pelaksanaan, red). Artinya mereka menyiksa terlebih dahulu baru menghabisi. Dari bukti-bukti semuanya tidak wajar. Contohnya, Edo hancur kepalanya. Di sebelah (kanan, red) badannya juga hancur bekas penyiksaan,” ujar Abu Azzam kepada Kiblat.net seusai pemakaman kelima jenazah di TPU Pondok Rangon, Sabtu (4/01).

Abu Azzam yang mengikuti proses pengurusan jenazah kelima syuhada sejak dari RS Polri Kramat jati ini juga menyaksikan bahwa dari jenazah kelimanya terlihat luka-luka bekas penyiksaan. Ia menduga mereka disiksa terlebih dahulu sebelum dihabisi.

Ia juga melihat adanya keganjilan dari pernyataan polisi yang menyatakan kelimanya terbunuh akibat luka tembak.

“Logikanya, ketika ditembak itu hanya luka satu. Ini enggak, memar semua sekujur badan. Terutama si Edo, hancur kepalanya, habis tidak berbentuk. Yang kedua si Rizal, matanya dicongkel seperti dipopor. Matanya sebelah kanan gak ada, tegasnya. [dbs/fajar/kiblat.net/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version