JAKARTA (voa-islam.com) - Eng ing eeng.. mari kita bahas tentang dosa-dosa dan kesalahan Anas Urbaningrum (AU) yang menyebabkam bekas anak emas Partai Demokrat ini dikorbankan 'Sang Ulil Amrinya' kubu demokrasi liberal Ulil Abshar Dhalalah dan haluan ulil amri aliran murjiah Salapi-Saudi?
Berikut daftar 'dosa kepalang besar' Anas, sebagian bagi Big Daddy dan sebagian bagi rakyat Indonesia demi keadilan hukum dan korupsi yang kepalang besar dilakukan kerabat Cikeas. Silakan disimak...
1) Dosa / kesalahan @anasurbaningrum yang pertama adalah dia nekat maju sbg calon ketum PD pada Kongres PD dibandung 2010 meski dilarang.
2) SBY dan Ani SBY sudah jelas ingin Andi malarangeng jadi Ketum Partai Demokrat, eh Anas ngotot maju dan menang. Mulailah Anas Urbaningrum (AU) di incar untuk dihancurkan. Dosa dan kesalahan Anas kedua adalah tetap ngotot bertemu dan silaturahim dengan senior-senior dan teman-temannya meski mereka lain partai. SBY marah atas sikap AU ini
3) AU menolak undangan Dubes AS untuk bertemu, meski sudah di undang empat kali AU tetap tidak mau bertemu dubes AS
4) AU tetap menjalin silaturahim dengan senior-senior di TNI dan Polri meski sudah di wanti-wanti agar tidak lagi berhubungan
5) AU mau untuk menyetujui Nazarudin yang direkomendasikan mantan ketum Partai Demokrat Hadi Utomo untuk jadi Bendahara Umum Partai Demokrat.
6) AU tidak percaya dengan nasihat dan informasi teman-temannya bahwa setelah Rosa dan Wafid Muharam ditangkap, Klan Andi, Choel dan Rizal Malarangeng akan melakukan fitnah pada AU
7) AU meski tidak di inginkan jadi Ketum PD oleh SBY, Anas malah giat melakukan konsolidasi blusukan ke seluruh Indonesia bertemu kader-kader PD
8) AU selalu bawa Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) kemana-mana, akibatnya Ibas ngadu ke bapaknya Presiden SBY bahwa kader-kader PD di daerah sangat kuat mendukung AU
9) Tidak melawan dan tidak menyerang balik ketika dirinya di fitnah Keluarga Cikeas, media bayaran, Nazar cs, tim elang hitam dst
10) AU terlalu santun jadi politisi. Ia dinilai tidak mau membongkar kebejatan dan korupsi-korupsi yang dilakukan kader partai PD, Cikeas, SBY, Istana & kroni-kroninya.
Kini ia bernasib bak Lutfi Hasan Ishaq (LHI), Anas sebaiknya belajar sama Hilmi Aminuddin yang mengancam buka semua korupsi istana ketika diperiksa KPK. Dua jam Hilmi bertahan tdk mau tanda tangan BAP di KPK jika KPK tidak cantumkan keterlibatan SBY dan kroninya dalam korupsi pangan.
Dua jam Hilmi bertahan tidak mau tanda tangan BAP di KPK jika KPK tidak cantumkan keterlibatan SBY dan kroninya dalam korupsi pangan
11) AU tidak melakukan tindakan hukum 'pra preadilankan' atas penetapan tersangka dirinya oleh KPK yang melanggar KUHAP karena ada kata "dan lain-lain"
12) AU tidak bersegera membongkar korupsi Bunda Putri Sylvia Soleha, Widodo WS, Agus Gunawan, Ibas, Ani SBY dst.
13) AU tidak bongkar aliran dana skandal Century, para mafia pajak, Petral, migas dan lainnya yang masuk ke PD & timses SBY
14) AU tidak buka kecurangan pemilu 2009 yang merekayasa IT KPU dan perhitungan suara hingga suara PD bisa naik 300%. Selengkapnya >> baca
15) AU tidak buka korupsi Choel Malarangeng, Ani Yudhoyono, Ani pane, Ani ratnawati, Wiwiek, Gatot, Edhie Hartanto, Hartati Murdaya Poo, dst
Baca disini
Kini Akibatnya Anas menjadi korban sandiwara penguasa. Bagaimana pendapat Anda???
Sandiwara Apa? Baca disini
Dosa Koruptor faktanya lebih besar beratus kali lipat pada keadilan, kesetaraan hukum dan kejahatan kepada kemanusiaan daripada kasus skandal #teroristainment yang banyak menjadi kendaraan 'ulil amri thoghut' untuk mengalihkan isu, ayo tembak mati #teroriskoruptor wahai Densus88 agar rakyat bisa mendukungmu!
Kenapa kok Ulil amri disebut-sebut? Seperti kita ketahui bersama aliran salafi-maz'um yang berafiliasi pada kerajaan Saudi masih menghukumi pemerintah demokrasi dan sejenisnya sebagai pemimpin yang harus di taati atau ulil amri, akibatnya ketika ulil amri melakukan kesalahan fatal pun masih tetap ditaati. Lalu ketika kebijakannya dan keputusan KEPRES ulil amri melegalkan minuman keras pun tetap harus di taati, keblinger akhirnya tak mampu bersuara kepada penguasa karena demokrasi mereka haramkan akan tetapi menyuarakan aspirasi melalui demo juga di haramkan, akibatnya hanya menjadi setan bisu.
Inilah salah satu letak kesalahan mereka sehingga di hukumi sebagai salafi murjiah karena mengakhirkan memberikan hukum atas suatu masalah. Terntu ini bertolak belakang dengan sikap SALAFI alias generasi Shalafush Shalih yakni Nabi Muhammad SAW, Para Shabaat Abu Bakr Ash Shidiq, Umat Bin Khattab, Utsman Bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib. Kemudian generasi setelah Sahabat yaitu Tabi'in dan generasi berikutnya yakni Tabiut Tabi'in.
Salam sandiwara bangsa demokrasi Indonesia.. Kemana nih pendukung Ulil Amri??? :) [cover:aktual.co/trioM2000/voa-islam.com]