View Full Version
Kamis, 20 Mar 2014

Tragedi Kemanusiaan Luar Biasa, Tiga Tahun Perang di Suriah

DAMASKUS (voa-islam.com) Tiga tahun sejak berlangsungya konflik di Suriah, lebih dari 10  juta warga Suriah dipaksa meninggalkan negara mereka, melarikan diri, dan menghadapi penderitaan dan  kematian. Suriah mendapat gelar negara terkemuka di dunia yang melakukan pengusiran terhadap rakyatnya, ungkap laporan oleh badan pengungsi PBB.

"Ini benar-benar tidak bermoral, dan menjadi bencana kemanusiaan skala yang sangat luar biasa. Tidak ada kemajuan yang berarti  menghentikan pertumpahan darah dan pembanaian secara keji oleh sebuah rezim", tambah Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Antonio Guterres mengatakan dalam siaran pers pada situs UNHCR, Jumat, 14/3/2014.

"Tidak ada upaya yang serius menghentikan perang, dan mewujudkan perdamaian. Dan tidak ada upaya meringankan penderitaan rakyat tak berdosa terperangkap dalam konflik dan terpaksa meninggalkan rumah mereka, keluarga,  pekerjaan dan sekolah mereka", tambah Antonioi. Konflik di Suriah benar-benar tragedi kemanusiaan yang tiada bandingannya dalam sejarah kemanusiaan. 

Pada hari Sabtu, 15 Maret lalu, Suriah memasuki tahun ketiga perjuangna melawan pemerintahan Presiden Bashar Al- Assad. Tiga tahun konflik, pemberontakan berubah menjadi perang sipil, memaksa jutaan warga Suriah meninggalkan rumah mereka, menurut UNHCR .

Di Lebanon saja, jumlah pengungsi  Suriah mendekati 1 juta dan bisa bertambah menjadi 1,6 juta pada akhir 2014,  jika kecenderungan ini terus berlanjut. Lebanon memiliki pengungsi tertinggi dari negara manapun dalam sejarah dengan hampir 230 terdaftar pengungsi Suriah untuk setiap 1.000 penduduk Lebanon .

Yang lebih dari 70 kali lebih banyak pengungsi per-penduduk seperti di Perancis, dan 280 kali lebih banyak seperti di Amerika Serikat. Jumlah pengungsi Suriah terdaftar paling tinggi  di Lebanon akan setara dengan hampir 19 juta pengungsi di Jerman dan lebih dari 73 juta di Amerika Serikat.

Jordan juga terhuyung-huyung ekonominya akibat arus pengungsi yang terus membanjiri Jordania, biaya  pengungsi Suriah di Jordan bisa mencapai  US $ 1,7 miliar.  Di negara miskin sumber daya ini, pemerintah Jordania mengeluarkan anggaran ratusan juta dollar, senilai subsidi tambahan bagi pengungsi Suriah yang harus mendapatkan air, roti, gas dan listrik .

Sebuah laporan di bulan Agustus 2013 oleh Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan ( OCHA ) mengatakan bahwa pengungsi dibagi oleh 110.000 di Mesir, 168.000 di Irak, 515.000 di Yordania, 716.000 di Lebanon dan 460.000 di Turki .

Sebanyak 52 persen dari pengungsi ini adalah anak-anak berusia 17 tahun atau di bawah .

Perjuangan Untuk Hidup

Meningkatnya jumlah pengungsi menyebabkan lonjakan permintaan perawatan kesehatan, kekurangan obat-obatan, dan air minum, terutama di bagian utara Yordania. "Krisis kemanusiaan ini konsekuensinya menghancurkan kehidupan sosial dan ekonomi Lebanon dan negara-negara lain di wilayah ini", kata Guterres .

"Mereka membutuhkan dukungan internasional yang jauh lebih besar daripada yang mereka terima, dan sejauh ini  baik secara finansial maupun dari segi komitmen, mereka masih melindungi pengungsi Suriah", tambahnya. Selain itu, dengan kecenderungan peningkatan pengungsi, Suriah berkontribusi terhadap pertumbuhan jumlah kedatangan tidak teratur dengan perahu di negara-negara Mediterania selatan .

Banyak pengungsi yang mencari kehidupan baru di Eropa, dan semakin banyak warga Suriah yang menggantungkan hidup mereka pada belas kasihan kelompok jaringan penyelundup manusia, dan seringkali dengan hasil yang tragis .

Tahun lalu, 700 orang meninggal ketika mencoba  menyeberangi Mediterania - di antara mereka sekitar 250 warga Suriah. Mereka juga menghadapi penutupan perbatasan dan mendorong para para pengungsi ke negara-negara tetangga .

"Dunia macam apa ini? Di mana banyaknya rakyat Suriah melarikan diri akibat konflik kekerasan, dan harus mempertaruhkan nyawa mereka  mencapai keselamatan, dan akhirnya ketika mereka  sampai diperbatasan mereka ditolak, dan kembali ke perbatasan?", tanya Guterres .

Laporan lain, Dana Anak-anak PBB ( UNICEF ), memperingatkan bahwa jumlah anak yang terkena dampak perang di Suriah, bertambah  dua kali lipat selama tahun lalu. Anak-anak mengalami penderitaan yang hebat, bukan hanya trauma akibat perang, tetapi mereka benar-benar tanpa harapan dan masa dpean. 

UNICEF mengatakan angka korban anak adalah yang tertinggi tercatat dalam konflik baru-baru ini di seluruh wilayah Suriah. Bahkan, pasukan Bashar dengan sengaja membunuhi anak-anak sebagai cara melakukan teror terhadap para pejuang yang memerangi Bashar. .

Laporan  PBB bahwa setidaknya 10.000 anak telah tewas dalam perang Suriah, namun angka-angka yang menurut perkiraan yang ada bahwa jumlah korban yang sebenarnya  lebih tinggi.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan bahwa lebih dari 136.000 telah tewas sejak pemberontakan terhadap Presiden Bashar al - Assad dimulai pada Maret 2011 .

Laporan UNICEF mengatakan 2 juta anak-anak membutuhkan beberapa dukungan atau perawatan psikologis. Sedangkan  5,5 juta anak-anak terkena dampak konflik yang sangat tragis. Beberapa dari mereka di dalam wilayah Suriah dan sebagoam tinggal di luar negeri sebagai pengungsi .

Ini lebih dari dua kali jumlah anak yang terkena dampak konflik pada Maret 2013 , ketika UNICEF memperkirakan telah berdampak 2,3 juta anak muda Suriah .

Jumlah anak-anak pengungsi di dalam wilayah Suriah telah meningkat menjadi hampir 3 juta, dan tahun lalu jumlahnya hanya 920.000. Sementara itu, UNICEF mengatakan jumlah pengungsi anak telah bertambah  menjadi 1,2 juta dari 260.000 sejak tahun lalu. Diantara 425.000 dari mereka berusia di bawah 5 tahun. Sungguh tragedi tanpa bandingan dalam kehidupan kemanusiaan. *wb/mashadi.


latestnews

View Full Version